Connect with us

Berita

Ziarah Nasional Mursyid Tarekat Khalwatiyah Samman

Published

on

Samman

Maros, JATMAN.OR.ID: Pasca lebaran Hari Raya Id Fitri, hari Selasa, 18 Mei 2021, kegiatan silaturahim memperkuat nasab silsilah tarekat Khalwatiyah Samman skala nasional oleh mursyid tarekat Khalwatiyah Samman dari Sulawesi Selatan Syekh Irsan Daeng Mangngerang dilakukan dengan mengunjungi makam-makam penyebar, ulama tarekat (khususnya mursyid tarekat Khalwatiyah Samman), di antaranya sebagai berikut:

  1. Rabu, 19 Mei 2021 di Jawa tengah, ziarah ke Makam Al-Habib Muhammad bin Thohir bin Umar bin Abu Bakar bin Ali bin Alwi bin Abdullah (shahiburratib) Al-Haddad.
  2. Kamis, 20 Mei 2021 Jawa tengah, ziarah makam K. H. Said bin K. H. Armia Tegal di Ponpes Attauhidiyyah Syech Said Bin Syech Armia Giren Tegal.
  3. Jumat, 21 Mei 2021, ziarah makam mursyid Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Syeikh Muhammad Sa’id bin Muhammad Yunus Al-Bugisi murid dari Syeikh Abi Bakrin bin Fikhrin Tajul khalwaty, yang banyak membuka perkampungan di Sumatera khususnya di Jambi desa Tangkit. Makam Syeikh Muhammad Sa’id berada di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Propinsi Jambi.
  4. Sabtu, 22 Mei 2021, di Palembang Sumatera Selatan:
    a. ziarah makam Sultan Muhammad Bahauddin yang membantu pendirian Zawiyah Syeikh Samman di Jeddah tahun 1777M sebesar 500 reyal yang di bawah oleh Syeikh Muhammad Muhyiddin bin Syihabuddin, sedangkan ayahnya yang mengutus Syeikh Abdul Shamad r. Anhum untuk belajar.
    b. Kunjungan berikutnya adalah Masjid Ki Merogan Kertapati Palembang, untuk ziarah makam K. H. MGS. Abdul Hamid bin Mahmud.
    c. Makam Sultan Badaruddin ll dan keluarga Syeikh Abdul Shamad Al Falembani dan Makam Mursyd Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Syeikh kemas Ahmad Abdullah murid lansung dari Syeikh Muhammad Samman Al Madani R. Anhum di Talang Kerangga.
    d. Bersama Mursyd Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Palembang Syeikh Andi Syarifuddin Kemas dan para pengamal RATIB SAMMAN
  5. Ahad, 23 Mei 2021, Palembang Sumatera Selatan:
    a. Ziarah makam Mursid Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Palembang Syeikh KMS. Muhammad Azhari bin Abdullah ra. yang banyak menulis tentang amaliah dan ajaran Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah.
    b. Ziarah Makam Mursyid Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Syeikh Muhammad Akib bin Kgs Hasanuddin W. 1849 di Palembang, Murid dari Syeikh Abdul Shamad Al Falembani ra., di Jl. Akbphmamin Kebon Duku Kel 24 Kecbukit Kecil Palembang.
    c. Ziarah makam pendiri Kesultanan Palembang dan Gurunya Wali Allah Sayyid Said Musthafa As-Segaf ra.
    d. Ziarah makam mursyid Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Palembang, Syeikh KMS. H. Ibrahim Umary bin Ki. KMS dan Ki. KMS. H. Umar ra.
  6. Senin, 24 Mei 2021,
    a. Ziarah makam Mursyid Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Syeikh Abdul Rahman Mesri Betawi murid langsung Syeikh Muhammad Samman ra.
    b. Silaturahim dan mengambil berkah dan doa Mursyd Tarekat Qadiriyah, Naqsabandiyah Khalidiyah, Khalwatiyah Sammaniyah Syeikh Engku Mudo Al-Khalidi
    c. Berkumpul bersama Pengamal Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah Jakarta Pusat serta mendapat berkah dan doa dari Mursyd Tarekat Sammaniyah Syeikh Taufiq Rahmat keturunan dari K.H. Abdul Mughni yang banyak berperan penting dalam penyebaran Tarekat Sammaniyah dan ajaran-ajarannya di kalangan Masyarakat Betawi.
    d. Ziarah makam Luar Batang, Berkah Al Habib Husein Bin Abubakar dan Murid H. Abdul Qadir ra.
  7. Rabu, Tanggal 26 Mei 2021.
    a. Mengunjungi mesjid Agung Mesjid Agung Jami’, Alun-alun Kota Malang. Keindahan masjid pastilah ada keberkahan yang tercurah di tempat tersebut.
    b. Ziarah makam Imam Al-Habr Al-Qutub Sayyidina Wa Maulana Abdul Qadir Bil Faqih Al ‘Alawy ra. di kampung Kramat. Rahmat dan Keberkahan itu terkadang ada pada manusia yang menghabiskan umurnya untuk agama sebagai tanda kecintaan mereka kepada Allah dan Rasulullah saw., Ahlul bait dan Wali Allah dan para Ulama.
    c. Silaturahim dengan pimpinan dan jamaah Majelis Qutubil Akwan Sammaniyah Malang. Keberkahan yang tercurah dari Mursyd Tarekat Sammaniyah Asy-Syeikh Al-Habib Zainal bin Abdul bin Umar bin Ahmad bin Hasan Fada’aq.
Samman

Jumat, 28 Mei 2021, Syeikh Irsan Daeng Mangngerang Kembali ke Kota Makassar menuju Zawiyah Tarekat Khalwatiyah Samman Kab. Maros. Beliau bersukur dan berterima kasih yang tak terhingga dan mohon maaf atas segala khilaf. Terutama bagi saudara yang telah membantu hamba untuk menziarahi para Wali Allah dan silaturahmi kepada para Mursyid Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah serta para pengamal Ratib Samman. Untaian doa dilantunkan:, “Semoga dengan ini, Allah senantiasa mencurahkan rahmat, hidayah dan barakah-Nya serta Istiqomah kepada hamba dan saudara sekalian”. Amin.

Keseluruhan keterangan objek ziarah makam dan silaturahim mursyid dan ulama tarekat adalah memudahkan bagi pecinta wisata rohani yang akan mengadakan perjalanan spiritual, khususnya bagi jamaah tarekat Khalwatiyah Samman.[Har]

Berita

Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf

Published

on

Jakarta, JATMAN Online – Khodimut Thariqah Naqsabandiyah KH. Ahmad Nafi menjelaskan setelah tarbiyah syariat, selanjutnya tarbiyah qulub. Ilmu tasawuf, memperbaiki nafsu, membuka hijab. Orang yang sudah bersyariat, berfiqih, bertasawuf maka itulah orang yang sampai pada hakikat.

“Hakikat adalah sempurnanya iman. Yakni, dalam kitab Lathoiful Isyaroh, hidupnya kalbu bersama Allah kapanpun, dimanapun, dengan siapapun. Kita tidak hanya mencegah hawa nafsu saat ibadah, tapi saat dalam pekerjaan,” kata Kiai Nafi saat mengadiri Pengajian Bulanan di Pesantren Mahasiswa Daarusshohabah, Jalan Pemuda Asli II No. 20 RT 03/03, Rawamangun, DKI Jakarta, Kamis (14/09/2023).

Pengasuh PP Raden Rahmat Sunan Ampel Jember ini menyampaikan kalau baik dengan orang yang baik itu wajar. Kalau hati bersih, ketemu orang maksiat atau buruk atau kriminal saja selalu husnuzon.

“Gimana caranya bersih hati? Kita harus tawadlu berhadapan dengan orang maksiat. Itu diterangkan dalam kitab Nasoihul ibad, caranya lihatlah bahwa rahmat Allah mungkin diberikan pada siapapun yang dikehendaki-Nya, sekalipun manusia itu ahli maksiat. Jika dia mendapat hidayah, bisa husnul khatimah. Kita tidak bisa menjamin bisa husnul khotimah,” jelasnya.

“Bencilah pada perilakunya, jangan benci pada orangnya. Ketika kita tidak bisa tawadlu, berarti ada kesombongan dalam hati,” tambahnya.

Menurut Kiai Nafi, cita-cita mulia adalah baik di dunia dan akhirat, tercegah dari neraka, masuk surga tanpa melihat neraka, tanpa hisab. Gimana caranya? Jadilah orang-orang pilihan Allah. Jadilah orang-orang yang shalih (ibadah dan muamalah).

“Ibadah jangan jasmani saja, isi juga dengan ruhaniyah, sambung dengan Nur Nabi, yakni sambunglah dengan orang-orang yang menjadi jalan menuju Allah. Jadilah orang yang bisa menjadi sahabat terbaik bagi semua orang,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Sebarluaskan Tarekat, JATMAN Jateng dan DIY Gelar Manaqib Kubra

Published

on

Semarang, JATMAN Online – Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Idaroh Wustho Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) menggelar Manaqib Kubro di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Nyatnyono, Ungaran, Semarang, Sabtu (9/9/2023).

Manaqib Kubro, Istighosah, Bahtsul Masail, Temu Mursyid, dan Pengajian Akbar murupakan kegiatan rutin keliling 6 bulan sekali di 41 Syu’biyyah yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Manaqib Kubro ini turut dihadiri oleh perwakilan pengurus Idarah Aliyyah, pengurus Idarah Wustho Jateng dan DIY, Pengurus Syu’biyyah, para masyaikh dan habaib, serta TNI – Porli setempat dan tamu undangan lainnya.

Menurut Mudir JATMAN Jateng KH Ahmad Sa’id Lafif, Musyawarah Idaroh Wustho merupakan program JATMAN yang rutin dilakukan satu tahun dua kali.

“Program ini akan berkelanjutan terus menerus merupakan bagian Khidmah kita terhadap Thoriqoh.Musyawarah Idharoh Wustho ini bentuk komunikasi yang baik, sehingga menjalankan JATMAN Jateng berkembang pesat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,’’ katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal JATMAN Idaroh Aliyyah KH. Mashudi dalam sambutannya menyampaikan atas nama JATMAN Idaroh Aliyyah mengapresiasi kegiatan pengajian akbar dan manaqib kubro ini

“Sejak pagi sampai sekarang dengan pengajian akbar dan tadi kita mengikuti bersama-sama maulidurrasul, kami yakin bahwa ini adalah arena untuk menjadikan majelis ini majelis yang mubarak. Sepulang dari mejelis ini semuanya diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.

Kiai Mashudi menjelaskan mejelis seperti inilah yang dikemas dan dikawal oleh JATMAN menjadi salah satu ngerem datangnya kiamat.

“Tidak akan terjadi kiamat selagi masih ada orang yang wirid dzikir Allah, Allah, Allah. Itulah garapan dari JATMAN, mengistiqomahkan wirid. Jadi, barangsiapa yang diberikan kekuaran berdzikir maka yang bersangkutan akan diberi tanda-tanda kewalian,” jelasnya.

“Jadi, JATMAN itu bukan hanya diikuti oleh bapak-bapaknya saja tapi ibu-ibunya juga berthoriqoh. Polisi berthoriqoh, tantara berthoriqoh. Mari kita do’akan dengan didampingi TNI-POLRI JATMAN semakin besar. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” tambahnya.

Mudah-mudahan majelis ini, lanjutnya, menjadikan kita semakin cinta kepada Rasululah shalallahu ‘alaihi wassalam. Ketika kita berkhidmah kepada Allah maka segala sesuatu akan tunduk kepada kita.

“Itulah sebabnya JATMAN sedang mengembangkan salah satu lajnah, yaitu lajnah Wathonah (Wanita Thoriqoh an Nahdliyyah). Kemudian lajnah MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabah an Nahdliyyah),” paparnya.

“Mudah-mudahan semua program yang sudah direncanakan oleh Idarah Aliyyah berserta Idaroh Wustho, Syu’biyyah, Ghusniyyah, dan Sa’afiyyah Se-Indonesia dimudahakan Allah dan akhirnya JATMAN menjadi jam’iyyah salah satu yang bisa mengamankan Indonesia yang kita cintai ini, menjadi Indonesia semakin hebat dan maju,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Gus Yaqut Ajak Umat Islam Gelar Shalat Istisqa

Published

on

By

Jakarta, JATMAN Online – Seiring dengan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.

“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” kata Gus Yaqut di Jakarta, Jumat (15/09).

Ia mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa’, adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fikih mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai shalat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Shalat Istisqa pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan lewat hadis riwayat Abu Hurairah RA.

Menurut Gus Yaqut, Shalat Istisqa menjadi bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

“Memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” ujarnya.

Adapun pelaksanaan Shalat Istisqa sama dengan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua.

Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.

Khatib lalu menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Continue Reading

Facebook

Arsip

Trending