Nasional
Webinar Program Kolaborasi Lembaga Ekonomi dan Cinta Tanah Air JATMAN, Indonesia Darurat Breeding?
Published
2 years agoon

Musyawarah kubro (Musyawarah Nasional) Jam’iyyah ahlith thoriqoh al mu’tabaroh an nahdliyyah (JATMAN) telah berlangsung dengan khidmat sekaligus meriah pada tanggal 12-14 Maret 2022 di Bengkulu.
Menjelang Munas tersebut, tepatnya pada hari senin, 7 Maret 2022 Tim Kolaborasi Lembaga Ekonomi dan Lembaga Cinta Tanah Air, Pengurus Pusat Jatman mengadakan Webinar yang bertujuan untuk mensosialisasikan program tim kolaborasi sekaligus menjadi sarana sosialisasi kegiatan Munas Jatman 2022 di Bengkulu.
Webinar yang diprakarsai oleh Bramada Winiar Putra selaku ketua Tim Kolaborasi sekaligus ketua Lembaga Ekonomi Pengurus Pusat JATMAN membuka sesi webinar dengan mengusung tema paparan presentasi pertama adalah “Indonesia Darurat Breeding” sebagai bentuk perhatian sekaligus dukungan kepada bangsa Indonesia untuk mampu mewujudkan kedaulatan peternakan.
Ternak tidak hanya merupakan komoditi pangan strategis tetapi merupakan bagian esensial dari aktivitas dan ibadah muamalah umat Islam. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian bahwa Indonesia saat ini dalam kondisi darurat breeding. Paparan yang disajikan oleh Anthony Usman yang memiliki pengalaman beternak di Brasil dan Australia ini membuka wawasan jamaah dan masyarakat umum tentang pentingnya kedaulatan ternak bagi bangsa maupun umat.

Diskusi menjadi semakin interaktif memasuki paparan kedua dengan tema “Introduksi Wakaf Produktif” yang disampaikan oleh KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D.
Ia memberikan gambaran secara umum seperti apa wakaf produktif. Diskusi ini begitu antusias direspon oleh peserta terutama pada pembahasan ragam wakaf mulai dari wakaf asset, wakaf uang, wakaf melalui uang, wakaf manfaat, wakaf profesi dan wakaf pengalihan hak. Diskusi kembali mengarah secara alami oleh para peserta webinar bagaimana peran wakaf ini dalam membangun peternakan nasional.
Salah satu titik krusial dari wakaf produktif adalah feasibility usaha agar nilai awal wakaf tidak berkurang. Sesi ketiga yang membahas tentang ‘Feasibility dan Permodalan” yang disajikan oleh Deni Suwargana menyambung materi berikutnya, membahas tentang bagaimana jamaah dapat mengelola usaha secara professional, fungsi pencatatan menjadi salah satu aspek utama dalam keberhasilan usaha. Materi ini begitu serasi dengan sesi lanjutan yaitu “Traceability pada Usaha Kerakyatan” yang disajikan oleh Sodik Ihwan. Pada sesi ini diperkenalkan tentang konsep digital recording berbasis RFID sebagai bentuk teknologi milenial yang sangat mudah diadopsi dan diterapkan dalam kegiatan usaha kerakyatan, mulai dari peternakan, pertanian, hingga pengolahan hasil dapat dirunut dengan lebih baik melalui teknologi digital recording tersebut.
Semakin seru webinar yang berlangsung ketika sesi berikutnya, untuk pertama kalinya diperkenalkan konsep ‘Cattle Estate” oleh Dr. Ir. Afton Atabany, M.Si. selaku ketua CENTRAS IPB. Cattle Estate yang merupakan implementasi nyata dari konsep usaha korporasi bidang peternakan ini begitu antusias direspon oleh peserta webinar. Para peserta menilai konsep Cattle Estate ini sangat realistis dan harus segera direalisasikan untuk berdiri.

Rangkuman dari seluruh sesi, ditutup begitu elegan oleh pak lurah Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm. dengan sesi penutup bertema “Membangun Negara Melalui Desa”. Tema yang disajikan begitu dalam untuk mengembalikan desa tidak hanya sebagai sumber nilai keluhuran bangsa tetapi juga sebagai sumber awal aliran ekonomi dan kehidupan bangsa.
Webinar ini akan terus ditindaklanjuti pasca Munas JATMAN Bengkulu untuk dapat direalisasikan menjadi program-program nyata yang memberikan manfaat bagi umat.
Pewarta: Afdhol
Editor: Khoirum Millatin
You may like
-
Sebarluaskan Tarekat, JATMAN Jateng dan DIY Gelar Manaqib Kubra
-
Pesan Penting Habib Luthfi di Penutupan Muktamar Sufi Internasional
-
Habib Luthfi Ingatkan Dunia Tarekat dan Sufi Harus Bantu Perekonomian
-
WSA 2023, Waketum MUI Jelaskan JATMAN Punya Peran Penting dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
-
Habib Luthfi: Peran Pemerintah, Ulama dan TNI-Polri Tidak Bisa Dipisahkan
-
Habib Luthfi: Para Ulama Tasawuf adalah Perekat dan Pemersatu Umat
Berita
Gus Yaqut Ajak Umat Islam Gelar Shalat Istisqa
Published
2 months agoon
15/09/2023By
Warto'i
Jakarta, JATMAN Online – Seiring dengan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.
“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” kata Gus Yaqut di Jakarta, Jumat (15/09).
Ia mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa’, adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fikih mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai shalat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.
Shalat Istisqa pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan lewat hadis riwayat Abu Hurairah RA.
Menurut Gus Yaqut, Shalat Istisqa menjadi bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
“Memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” ujarnya.
Adapun pelaksanaan Shalat Istisqa sama dengan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua.
Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.
Khatib lalu menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Jakarta, JATMAN Online – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pergantian sejumlah jajaran kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027.
Keputusan ini disahkan melalui terbitnya Surat Keputusan PBNU yang dikeluarkan pada Rabu (13/6/2023), Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027.
Dikutip dari laman NU Online, SK terbaru ini menjadi penanda berakhirnya SK PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022 tanggal 9 Jumadil Akhir 1443 H/12 Januari 2022 M tentang Pengesahan PBNU masa khidmah 2022-2027.
Melalui surat ini, PBNU juga menegaskan kepada para pengurus untuk melaksanakan tugas dengan berpedoman pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, dan peraturan yang ditetapkan dalam permusyawaratan NU.
“Mengamanatkan kepada nama-nama sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat keputusan ini untuk melaksankana tugas sebagia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027, dengan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Permusyawaratan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, serta berkewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepengurusan dalam Muktamar Ke-35 yang akan datang,” bunyi poin keempat belas surat tersebut.
Dalam surat tersebut, PBNU memberhentikan dengan hormat KH Amiruddin Nahrawi, H Ulyas Taha, dan H Robikin Emhas dari jabatan ketua PBNU. PBNU juga memberhentikan H Mardani H Maming dari jabatan bendahara umum PBNU dan H Ahmad Nadzir, H Burhanuddin Mochsen, dan H Ashari Tambunan dari bendahara PBNU.
Pemberhentian ini disertai dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini.
Selain itu, PBNU juga menetapkan KH Masyhuri Malik yang semula menjabat sebagai a’wan PBNU menjadi Ketua PBNU, H Nusron Wahid yang semula Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Ketua PBNU, dan H Amin Said Husni yang semula Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum PBNU.
PBNU menetapkan H Mohammad Jusuf Hamka yang semula Ketua PBNU menjadi Bendahara PBNU, H Gudfan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU, dan H Fahmy Akbar Idries semula Bendahara PBNU menjadi Ketua PBNU.
Sementara itu, H Mohammad Faesal yang semula Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ditetapkan menjadi Ketua PBNU. PBNU juga menetapkan A Suaedy dan KH Ulil Abshar Abdalla sebagai Ketua PBNU, serta Hj Safira Machrusah, H Amir Ma’ruf, dan H Ahmad Ginanjar Sya’ban sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.

Tanah Laut, JATMAN Online – Pimpinan Pusat Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PP JQHNU) mengumumkan daftar pemenang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional Ke-9 dan MTQ Internasional Ke-3 di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kamis (7/9/2023).
Ketua Umum PP JQHNU KH Saifullah Ma’shum menyampaikan MTQ bukan ajang untuk menunjukkan siapa paling baik dan menang. Lebih dari itu, MTQ adalah sarana untuk melawan beragam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia.
- Baca Juga: Habib Luthfi Hadiri Haul ke-9 Syekh Muhibat
Oleh karena itu, ia menaruh harapan besar kepada para qari dan qariah untuk dapat menebar alunan Al-Qur’an sampai ke seluruh pelosok Indonesia dan dunia.
“Rangkaian alunan Al-Qur’an dikembangkan di seluruh tanah air bahkan di seluruh dunia,” katanya saat memberikan sambutan penutupan MTQ Nasional Ke-9 dan MTQ Internasional Ke-3 JQHNU.
Dilansir dari NU Online, Kiai Saifullah menegaskan bahwa penyelenggaraan MTQ ini sebagai syiar dalam rangka memperkuat persaudaraan antarbangsa.
“Musabaqah untuk mendengungkan tema kemanusiaan, perdamaian, persaudaraan antarbangsa dan antarmanusia,” ucapnya.
Pengumuman pemenang ini didasarkan pada Surat Keputusan Nomor 01/A/SK/Dewan Hakim/9/2023 yang dibacakan Ustadz Zahid Lukman, Sekretaris Umum PP JQHNU.
Berikut ini daftar pemenang MTQ Internasional dan nasional JQHNU:
MTQ Internasional
Qari Terbaik
1. Sayyeid Musthofa Hussein dari Iran
2. Ahmad Khairi Novandra dari Indonesia
3. Aiman Ridwan dari Malaysia
Qari Harapan
1. Abdul Wadud dari Bangladesh
2. Akrom dari Thailand
3. Ruhul Amin dari India
MHQ 30 Juz Internasional
Hafiz Terbaik
1. Zahran Auzan dari Indonesia
2. Muhammad Jakareya dari Bangladesh
3. Agung dari Indonesia
Hafiz Harapan
1. Iqbal Haris dari Indonesia
2. Furqon dari Thailand
3. Shahrul Hanifi bin Shahrul Yusri dari Malaysia
MTQ Nasional
Qari Terbaik Putra
1. Ahmad Khairi Novandra dari PW JQHNU Sumatra Utara
2. Muhammad Mas’ud dari PW JQHNU Jawa Tengah
3. Shiddiq Min Syafawi dari PW JQHNU Kalimantan Selatan
Qari Harapan Putra
1. Habibi Hasan PW JQHNU Sulawesi Selatan
2. Wahyu Andi Saputra dari PW JQHNU Jawa Barat
3. Tantan Kital Barizo dari PW JQHNU DI Yogyakarta
Qariah Terbaik Putri
1. Dina Andriana dari PW JQHNU Kalimantan Selatan
2. Maesarah dari PW JQHNU Nusa Tenggara Barat (NTB)
3. Yanti Susanti dari PW JQHNU Banten
Qariah Harapan Putri
1. Darmawati Sua dari PW JQHNU Sulawesi Selatan
2. Lusiana Carli dari PW JQHNU Sumatra Selatan
3. Khairul Bariyyah dari Kalimantan Barat
MTQ Qiraah Sab’ah bil Mujawwad Nasional
Qori Terbaik Putra
1. Syahruddin dari PW JQHNU Kalimantan Selatan
2. Baharuddin dari PW JQHNU Sulawesi Selatan
3. H Dede Syamsuddin dari PW JQHNU Jawa Barat
Qari Harapan Putra
1. M Rohani dari PW JQHNU Jawa Tengah
2. Muhammad Iqbal Syaiful dari dari PW JQHNU Sumatera Utara
3. Abdul Minan dari PW JQHNU Lampung
Tilawah Qiraah Sab’ah Bil Mujawwad Putri
Qari’ah Terbaik Putri
1. Nurul Aliyah dari PW JQHNU Kalimantan Selatan
2. Manzilatur Rohmah dari PW JQHNU Jawa Timur
3. Aisopiah dari PW JQHNU Jawa Barat
Qari’ah Harapan Putri
1.Sri Wahyuningsih dari PW JQHNU Sumatera Utara
2. Amelia Yulistina dari PW JQHNU Sumatera Selatan
3. Siti Badiatul dari PW JQHNU Jawa Tengah
MHQ 30 Juz Nasional
Hafiz Terbaik Putra
1. Zahran Auzan dari PW JQHNU Sumatra Utara
2. Agung dari PW JQHNU Sulawesi Selatan
3. Iqbal dari PW JQHNU Jawa Timur
Hafiz Harapan Putra
1. M Ikhsan Mubarok dari PW JQHNU Sulawesi Tengah
2. M Haikal Afdi dari PW JQHNU NTB
3. Zainul Hifzi dari PW JQHNU Kalimantan Selatan
Hafizah Terbaik Putri
1. Aulia Al Husan dari PW JQHNU Sulawesi Selatan
2. Nuriyah dari PW JQHNU Kalimantan Selatan
3. Surotul Muqofah dari PW JQHNU Jawa Tengah
Hafizah Harapan Putri
1. Ummu Nahda dari PW JQHNU Banten
2. Aisy Maziyah dari PW JQHNU DI Yogyakarta
3. Masayu Dewi dari PW JQHNU Jawa Timur

Hirarki Kemursyidan dalam Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah

Apakah Seorang Salik itu Boleh Mendawamkan Zikir Di Luar Zikir Thariqahnya?

Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf
Habib Luthfi bin Ali bin Yahya
Anugerah Gelar DHC Abah
Arsip
- September 2023 (35)
- August 2023 (68)
- July 2023 (63)
- June 2023 (62)
- May 2023 (71)
- April 2023 (54)
- March 2023 (66)
- February 2023 (61)
- January 2023 (72)
- December 2022 (60)
- November 2022 (68)
- October 2022 (66)
- September 2022 (68)
- August 2022 (61)
- July 2022 (73)
- June 2022 (74)
- May 2022 (72)
- April 2022 (67)
- March 2022 (89)
- February 2022 (85)
- January 2022 (89)
- December 2021 (72)
- November 2021 (36)
- October 2021 (6)
- September 2021 (15)
- August 2021 (14)
- July 2021 (15)
- June 2021 (20)
- May 2021 (15)
- April 2021 (20)
- March 2021 (15)
- February 2021 (30)
- January 2021 (62)
- December 2020 (95)
- November 2020 (101)
- October 2020 (72)
- September 2020 (41)