Bogor, JATMAN Online – Ketua Lakpesdam PBNU KH. Ulil Abshar Abdallah MA., atau yang biasa dikenal dengan Gus Ulil bersama KH. Ali M. Abdillah MA., dan KH. Yusron Shidqi meletakkan batu pertama pembangunan pondok pesantren mahasiswa NU Mahad Jawi (KMNU IPB & MATAN IPB), Sabtu (25/06).
Dalam kegiatan yang bertajuk Dzikir dan Doa bersama dalam rangka peletakan batu pertama pesantren Ma’had Jawi Peringatan Hari Lahir KMNU IPB ke-25 ini, Gus Ulil berpesan bahwa sebagai kader muda NU, salah satu tugas Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB) dan Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah Institut Pertanian Bogor (MATAN IPB) adalah menjaga dan melestarikan amaliah Ahlussunah wal Jama’ah an-Nahdhiyah tinggalan leluhur NU di lingkungan Bogor khususnya di IPB.
“Sebagai mahasiswa IPB yang berpaham Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyah harus pandai dalam bidang akademik dan memperdalam pemahaman tentang hubungan islam dengan sains sebagaimana yang dijarkan hujjatul islam Imam Al Ghazali,” katanya.
Selain itu, sebagai ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU Gus Ulil akan memasukkan pemahaman tersebut dalam desain Kaderisasi NU. “Saya berharap agar IPB University kelaknya menjadi mata air baru untuk hadirnya Intelektual Muslim berwawasan An-Nahdliyah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, mauidhoh hasanah disampaikan oleh Pengurus Idaroh Aliyah JATMAN KH. Ali M. Abdillah MA.,. ia menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa harus mulai menyeimbangkan antara berdzikir dan belajar dalam hal akademik, tentunya dengan mengutamakan hal akademik terlebih dahulu.
“Bogor merupakah daerah istimewa, saya masih ingat jelas bagaimana saya dan teman-teman dulu mulai merintis adanya MWC dan banser di daerah Gunung Putri pada tahun 2013, hingga saat ini Alhamdulillah sudah berdiri ranting NU disetiap desanya,” pungkas Kiai Ali.
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menutup ceramahnya dengan berpesan bahwa disetiap perjuangan mengurus NU, pasti akan ada hikmahnya suatu hari nanti.
Kiai pendidik muslim generasi Z KH Muhammad Yusron Shidqi atau lebih akrab dipanggil Gus Yusron menceritakan proses perjuangannya dalam mendirikan pondok pesantren mahasiswa Al Hikam yang berada di kawasan Universitas Indonesia. Pesantren yang didirikan pertama kali di dalam rusunawa.
“Dalam mendirikan pesantren ahwal kita yang butuh kepada Allah swt. Harus selalu dijaga mulai dari nol saat belum mempunyai apapun sampai berdirinya pondok, hal tersebut yang benar-benar saya pegang sebagai prinsip serta pesan dari Abah Alm. KH. Ahmad Hasyim Muzadi,” papar Gus Yusron.
Gus Yusron mengugkapkan ketika melihat perjuangan Ustadz Hamzah Alfarisi selaku Mudir Mahad Jawi beliau teringat kurang lebih sama perjuangannya dengan Ustadz Hamzah yang mulai merintis menjadi pengasuh pondok pada usia kurang lebih 28 tahun.
“Hal itu pasti sulit dan dibalik kesulitan pasti Allah swt. akan memberikan jalan. Semoga dengan berdirinya Mahad Jawi akan menggerakan seluruh KMNU & MATAN di Indonesia untuk melakukan hal yang sama, Aamiin ya rabbal alamin,” ungkap Gus Yusron.
Setelah memberikan ceramahnya, Gus Ulil, Kyai Ali, dan Gus Yusron mengikuti prosesi peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren mahasiswa NU Mahad Jawi (KMNU IPB & MATAN IPB) bersama dengan M. Zimamul Adli M. Si., selaku Ketua Yayasan Global Inspirasi, Hasan Bisri SP., selaku Ketua HA KMNU IPB, dan Hamzah Alfarisi M. Si., selaku Mudir Mahad Jawi.
Pewarta: Azroo Alfaqih Rojuli
Editor: Warto’i