Berita
Peletakan Batu Pertama Ureka Mart
Published
2 years agoon

Pekalongan, Jatman.or.id: Acara Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking) Ureka Mart dan Edukasi Peningkatan Inklusi Keuangan bagi UMK dan Pondok Pesantren dilaksanakan secara hybrid, yaitu dengan pelaksanaan secara langsung dan juga disaksikan melalui zoom meeting (Rabu, 11/8/2021).
Acara dihadiri oleh berbagai kalangan, di antaranya dari anak perusahaan BUMN seperti Direksi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Direksi PT. Pegadaian (Persero) UUS, Direksi PT. Telkom Indonesia, Pimpinan Cabang PT. Bank Mandiri Pekalongan dan Pimpinan Cabang PT. Bank Mandiri Area Tegal. Selain itu juga dihadiri oleh JATMAN dan Koperasi serta Mitra Ureka. Tanpa terkecuali, kehadiran paling berharga adalah dengan hadirnya Maulana Habib Lutfi bin Yahya (Rais ‘Aam JATMAN).
Acara dilaksanakan dengan dua sesi, yaitu sesi pagi dan siang. Pada sesi pertama acara dipimpin oleh Gus Saiful sebagai MC yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan yaitu sambutan Asdep KIKS Kemenko Perekonomian yang disampaikan oleh Dr. Erdiriyo. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib yang dipimpin oleh Dr. KH. Mashudi., M. Ag.
Memasuki acara inti yaitu pemaparan materi Edukasi Keuangan Inklusif bagi Santri Pondok Pesantren yang terbagi ke dalam tiga materi penting. Pemaparan yang pertama oleh PT. Pegadaian Syariah dengan tema Nabung Emas dan Agen Pegadaian Syariah yang disampaikan oleh saudara Aldo dan Doni. Dalam penyampaiannya, Pegadaian telah bertranformasi tidak hanya sebagai tempat gadai, melainkan juga sebagai tempat investasi. “Memang Pegadaian itu dulu hanya produk gadai saja, tapi pada saat ini sudah bertranformasi tidak hanya menawarkan gadai saja, tapi ada juga investasi salah satunya investasi emas,” tutur Aldo.

Dalam penyampaiannya Pegadaian Syariah menekankan pada investasi emas sebagai produk utama, karena dinilai sangat cocok dengan pelaku UMK untuk melakukan investasi emas dengan mekanisme membeli emas secara berencana dan menabung di tabungan emas. Dimana beberapa kurun waktu belakangan ini harga emas semakin naik. Selain itu juga karena sifat emas yang mudah disimpan, barangnya nyata, sangat likuid dan zero inflasi. “kenapa si harus investasi emas? karena emas itu mempunyai sifat yang pertama barangnya real, mudah disimpan dan dibawa, sangat likuid atau mudah dijual dan zero inflasi atau tidak terpengaruh oleh naik turunnya rupiah,” imbuhya.
Kemudian penyampaian materi dilanjutkan oleh Doni mengenai Agen Pegadaian Syariah. Nantinya Ureka Mart akan menjadi bagian dari agen pegadaian syariah, yang mana mempunyai tugas utama sebagai tangan kanan Pegadaian Syariah dalam menjalankan transaksi yang berkaitan dengan investasi emas. Sehingga memudahkan para nasabah yang akan berinvestasi tanpa harus datang langsung ke outlet Pegadaian Syariah. “Agen Pegadaian Syariah ini nantinya mengajarkan kepada teman-teman di pesantren supaya berinvestasi emas, agen pegadaian syariah ini ada tiga jenis yaitu agen pemasaran, pembayaran dan gadai. Ketiga agen ini mempunyai fungsi dan tugas sendiri-sendiri,” jelas Doni kepada peserta. Diakhir penyampaiannya Doni menekankan bahwa tujuannya untuk memberikan edukasi kepada teman-teman di Pesantren dalam hal pengelolaan keuangan dan juga mengajak untuk berinvestasi emas.
Pemaparan materi kedua berkenaan dengan Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Ureka Mart Digital yang disampaikan oleh H. Gunawan sebagai development dari I Pesantren. Pada kesempatan ini penyamampaian materi diawali dengan pentingnya inklusi keuangan bagi masyarakat karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang inklusi keuangan. “inklusi keuangan masih didapatkan oleh kalangan-kalangan tertentu, masyarakat bawah jarang mendapatkan kesempatan atau informasi jasa keuangan,” tutur H. Gunawan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya inovasi agar masyarakat mendapatkan informasi tentang inklusi keuangan salah satunya dengan melalui Ureka Mart. “contohnya tukang siomay, setiap harinya ia dagang siomay. Dari pagi ia belanja kemudian membuat siomay, siangnya dagang dan malamnya istirahat, itu akan begitu terus. Ketika dia mendapatkan akses jasa keuangan atau inklusi keuangan maka sebenarnya dia bisa mengembangkan usahanya.” tandas H. Gunawan.
Permasalahan-permasalahan lain juga muncul dari banyaknya sumber daya manusia di pesantren khususnya para santri yang pada dasarnya mereka mempunyai kesempatan untuk berkecimpung secara langsung di masyarakat, sehingga mereka juga dapat mengembangkan diri dibidang-bidang yang lain. Jadi nantinya selain santri belajar dalam bidang pendidikan juga dapat mengembangkan diri dalam bidang ekonomi. “itulah beberapa kendala, apa yang bisa kita lakukan ? nah kami membuat konsep Ureka Mart yang salah satunya menjadi pusat daripada inklusi keuangan untuk pondok pesantren. Hal ini bertujuan agar pondok pesantren mendapat informasi tentang keuangan,” tambahnya.
Dalam penyampaiannya, diakhir H. Gunawan menekankan bahwa Ureka Mart nantinya tidak hanya melayani usaha secara langsung. Namun juga akan dilakukan pengembangan secara online, yang nantinya akan dibuatkan e-comerce Ureka Mart. Tujuan utamanya agar memudahkan penjualan, dan produk-produk pesantren dikenal oleh masyarakat luas serta juga memberi lapangan pekerjaan bagi masayarakat sekitar sebagai jasa pengantar barang yang dipesan melalui online di Ureka Mart. Nantinya mereka akan dibuatkan aplikasi semacam gojek untuk melayani transaksi delivery di Ureka Mart. Ureka Mart juga nantinya menyediakan fasilitas pelatihan, bimbingan dan monitoring untuk menjadi seorang entrepreneur yang handal.
Di sesi pemaparan materi pada pagi hari ditutup dengan penyampaian materi yang disampaikan oleh PT. Telkom Indonesia yang memaparkan materi dengan judul Pesantren Go Digital dan Kartu Santri Telkom. Pada kesempatan ini materi disampaikan oleh Ibnu Arif selaku perwakilan dari PT. Telkom. Dalam penyampaiannya diawali dengan mempelihatkan data yang didapat dari Kemenag yang berkaitan dengan jumlah pondok pesantren di Indonesia secara keseluruhan yang mencapai ribuan pondok pesantren dengan jumlah santri mencapi empat juta lebih, dan jumlah ini akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Dari banyaknya pondok pesantren tersebut, banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh pesantren didalam beberapa hal, utamanya ditengah pandemi pesantren juga dituntut untuk tetap produktif dalam menjalankan kegaiatn-kegiatan pesantren. Kendala-kendala tersebut diantaranya terkait dengan konektivitas dan infrastruktur terbatas, masyarakat masih kesulitan dalam mengakses infromasi pesantren, administrasi dilakukan secara manual, pembelajaran masih secara konvensional dan kesulitan dalam memajukan UKM binaan pesantren. Dengan adanya permasalahan tersebut PT. Telkom memberikan solusi dengan melakukan kerjasama dengan pesantren untuk melakukan pengembangan Pesantren go digital. “Maka dari itu kami dari PT. Telkom Indonesia melalui Pesantren Go Digital berkomitmen untuk membantu dan mendukung proses digitalisasi pesantren dari mulai infrastruktur dan konektivitas, pembinaan talenta, sumber daya di pesantren, serta strategi pemasaran produk-produk pesantren. Sehingga dengan adanya digitalisasi semua itu akan menjadi mudah dan terintegrasi,” kata Ibnu Arif.
Lebih detail, Ibnu Arif menjelaskan bahwa Pesantren Go digital adalah solusi yang dikembangkan oleh PT. Telkom Indonesia untuk digitalisasi segmen lembaga pesantren. Di dalamnya terdapat beberapa layanan-layanan yang telah dikembangkan berkaitan dengan konektivitas internet, website builder, dakwah digital, platform belajar digital, e-commerce, dan kartu santri. Yang kesemuanya dapat digunakan oleh pihak pesantren dalam mengelola kegiatan pesantren dari yang bersifat administratif hingga kegiatan-kegiatan pesantren.
Di akhir penjelasannya Ibnu Arif juga menyampaikan tentang kartu santri, dimana kartu santri selain sebagai kartu identitas dapat digunakan juga untuk memudahkan santri dalam melakukan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di pesantren. Kartu santri dikembangkan atas dasar beberapa permasalahan seperti orang tua santri kesulitan dalam memantau keuangan santri, ketidaktahuan santri dalam mengelola keuangan dan administrasi kegiatan yang belum dikelola dengan rapi. “Oleh karenanya pesantren go digital membuat solusi digital untuk pesantren dan juga bermanfaat untuk orang tua santri dan santri yaitu kartu santri dengan fitur di dalamnya,” tegas Ibnu Arif.
Dipenghujung acara pada pagi hari, terdapat penyampaian berupa arahan yang dilakukan oleh KH Aship Kholbihi, SH., M.Si selaku ketua Ureka Mart. Dalam penyampaiannya beliau memberikan informasi bahwa berdirinya Ureka Mart dilatarbelakangi dawuh Maulana Habib Lutfi bin Yahya bahwa di zaman sekarang kalangan pesantren harus bekerja sama dengan seluruh kekuatan yang ada untuk memberdayakan dan melengkapi serta memperkuat apa yang belum tersedia di pesantren. “Upaya seperti ini menjadi visi Ureka untuk mengelaborasi dawuh guru kita semua Maulana Habib Lutfi bin Yahya bahwa hari ini kita harus bekerja sama dan menjalin jaringan terhadap seluruh kekuatan bangsa ini dalam rangka garis besarnya adalah pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Kiai Aship.
Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa kerja sama pemerintah dengan pesantren tidak dapat dipisahkan. “Sekali lagi kita tidak bisa mendikotomi antara wilayah kerja pemerintah dengan wilayah kerja agama. Oleh karena itu harus ada pendekatan BUMN dengan pesantren agar dapat bersinergi dengan baik,” tambah Kiai Aship.
Pada sesi kedua acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama yang akan dilakukan secara simbolis oleh Maulan Habib Lutfi bin Yahya. Namun sebelum sampai pada acara tersebut, diawali dengan pembukaan yaitu pembacaan ummul kitab secara bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dan laporan ketua Ureka yang disampaikan oleh KH. Aship Kholbihi, SH.,M.Si. Dalam penyampaiannya beliau menegaskan kembali bahwa Koperasi Ureka Mart bertujuan dalam upaya membangun ekonomi umat.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan Bank Mandiri area Tegal yang dibawakan oleh Bapak Mahfud Efendi. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Bank Mandiri terus memperkuat komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis pondok pesantren melalui kerja sama dengan Koperasi Ureka. “Selain itu dukungan kami untuk mendukung inklusi keuangan bagi pesantren dengan mengerahkan bantuan pembangunan lima unit Ureka Mart yang akan dibangun di Pekalongan, Jepara dan Bekasi,” Ujar Mahfud Efendi.
Tentunya Bank Mandiri sebagai BUMN tidak hanya berperan dalam menjalankan bisnis utamanya namun turut berkontribusi melalui program pemberdayaan UMK dan pesantren. “Kerja sama ini diharapkan agar mampu memberikan dampak nyata dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambah Mahfud Efendi.
Hingga telah sampailah kepada acara yang dinanti yaitu tausiah yang disampaikan oleh Maulana Habib Lutfi bin Yahya. Dalam tausiahnya, Beliau menyampaikan kepada seluruh peserta yang hadir agar melihat sejarah para leluhur bangsa dalam misi rahmatan lil alamiin. Lebih lanjut Beliau menegaskan para leluhur kita mempunyai manajemen yang rapi dalam hal ekonomi, pertanian dan kedokteran. Utamanya dalam perekonomian yang sangat membutuhkan relasi, kolaborasi dan saling sinergi dari segala instansi yang akan menjadi sarana pendukung perkembangan-perkembangan. “Mari kita menengok sejarah dari para pendiri bangsa, beliau-beliau para wali sembilan tentunya bukan yang tidak mempunyai manajemen yang rapi dalam menata bukan hanya ekonomi saja, namun juga ahli pertanian dan kedokteran. Lain dari pada itu pasti dalam dunia perekonomian memerlukan beberapa hal, terutama dalam berhubungan dengan segala instansi yang akan menjadi sarana pendukung perkembangan-perkembangan,” dawuh Maulana Habib Lutfi.
Lebih jelas lagi beliau menjelaskan bagaimana pengaruh kehadiran para wali dari dahulu hingga sekarang. Walaupun sudah tiada akan tetapi kehadirannya masih dapat dirasakan dalam menjaga ekonomi rakyat. “Makam wali sembilan mana yang tidak rame ? dari mulai Malik Ibrahim hingga sampai Sunan Gunung Jati, sampai sekarang masih dapat membangun ekonomi kerakyatan. Bahkan selain itu Maulana Syarif Hidayatullah mencontohkan bagaimana kebhinekaan di dalam makamnya, separuh muslim dan separuhnya non-muslim,” ujar Rais ‘Aam Jatman di dalam tausiahnya. Diakhir sebelum menutup tausiahnya Maulana Habib Lutfi juga menekankan pentingnya melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa dalam memperkokoh persatuan negara republik Indonesia, dengan semangat yang tinggi beliau menegaskan bahwa NKRI HARGA MATI.
Setelah selesai menyampaikan tausiahnya beliau kemudian melanjutkan dengan melakukan simbolisasi peletakan batu pertama Ureka Mart yang didampingi oleh Bank Mandiri, Asdep KIKS Kemenko, Jatman dan Koperasi Ureka.
Di pungkasan acara, ditutup dengan barokah doa yang dipimpin secara langsung oleh Maulana Habib Lutfi bin Yahya.[Irfan]
You may like
-
Haul Ke 140 Habib Umar Bin Toha Bin Yahya, Habib Luthfi Ceritakan Datuknya
-
Hadiri Haul Ke 140 Habib Umar Bin Toha Bin Yahya, Habib Luthfi Ajak Generasi Muda Kenal Ulama
-
Hadiri Korem 071/Wijayakusuma Bersholawat, Habib Luthfi: Jaga Keutuhan NKRI
-
Pesan Penting Habib Luthfi di Penutupan Muktamar Sufi Internasional
-
Habib Luthfi Ingatkan Dunia Tarekat dan Sufi Harus Bantu Perekonomian
-
Habib Luthfi: Para Ulama Tasawuf adalah Perekat dan Pemersatu Umat
Berita
Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf
Published
3 months agoon
16/09/2023
Jakarta, JATMAN Online – Khodimut Thariqah Naqsabandiyah KH. Ahmad Nafi menjelaskan setelah tarbiyah syariat, selanjutnya tarbiyah qulub. Ilmu tasawuf, memperbaiki nafsu, membuka hijab. Orang yang sudah bersyariat, berfiqih, bertasawuf maka itulah orang yang sampai pada hakikat.
“Hakikat adalah sempurnanya iman. Yakni, dalam kitab Lathoiful Isyaroh, hidupnya kalbu bersama Allah kapanpun, dimanapun, dengan siapapun. Kita tidak hanya mencegah hawa nafsu saat ibadah, tapi saat dalam pekerjaan,” kata Kiai Nafi saat mengadiri Pengajian Bulanan di Pesantren Mahasiswa Daarusshohabah, Jalan Pemuda Asli II No. 20 RT 03/03, Rawamangun, DKI Jakarta, Kamis (14/09/2023).
- Baca Juga: Mengenal Rasulullah Lebih Dekat, Zawiyah Arraudhah Gelar Daurah Bersama Syekh Yusri Rusydi
Pengasuh PP Raden Rahmat Sunan Ampel Jember ini menyampaikan kalau baik dengan orang yang baik itu wajar. Kalau hati bersih, ketemu orang maksiat atau buruk atau kriminal saja selalu husnuzon.
“Gimana caranya bersih hati? Kita harus tawadlu berhadapan dengan orang maksiat. Itu diterangkan dalam kitab Nasoihul ibad, caranya lihatlah bahwa rahmat Allah mungkin diberikan pada siapapun yang dikehendaki-Nya, sekalipun manusia itu ahli maksiat. Jika dia mendapat hidayah, bisa husnul khatimah. Kita tidak bisa menjamin bisa husnul khotimah,” jelasnya.
“Bencilah pada perilakunya, jangan benci pada orangnya. Ketika kita tidak bisa tawadlu, berarti ada kesombongan dalam hati,” tambahnya.
Menurut Kiai Nafi, cita-cita mulia adalah baik di dunia dan akhirat, tercegah dari neraka, masuk surga tanpa melihat neraka, tanpa hisab. Gimana caranya? Jadilah orang-orang pilihan Allah. Jadilah orang-orang yang shalih (ibadah dan muamalah).
“Ibadah jangan jasmani saja, isi juga dengan ruhaniyah, sambung dengan Nur Nabi, yakni sambunglah dengan orang-orang yang menjadi jalan menuju Allah. Jadilah orang yang bisa menjadi sahabat terbaik bagi semua orang,” ungkapnya.
Berita
Sebarluaskan Tarekat, JATMAN Jateng dan DIY Gelar Manaqib Kubra
Published
3 months agoon
16/09/2023
Semarang, JATMAN Online – Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Idaroh Wustho Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) menggelar Manaqib Kubro di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Nyatnyono, Ungaran, Semarang, Sabtu (9/9/2023).
Manaqib Kubro, Istighosah, Bahtsul Masail, Temu Mursyid, dan Pengajian Akbar murupakan kegiatan rutin keliling 6 bulan sekali di 41 Syu’biyyah yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Manaqib Kubro ini turut dihadiri oleh perwakilan pengurus Idarah Aliyyah, pengurus Idarah Wustho Jateng dan DIY, Pengurus Syu’biyyah, para masyaikh dan habaib, serta TNI – Porli setempat dan tamu undangan lainnya.
Menurut Mudir JATMAN Jateng KH Ahmad Sa’id Lafif, Musyawarah Idaroh Wustho merupakan program JATMAN yang rutin dilakukan satu tahun dua kali.
“Program ini akan berkelanjutan terus menerus merupakan bagian Khidmah kita terhadap Thoriqoh.Musyawarah Idharoh Wustho ini bentuk komunikasi yang baik, sehingga menjalankan JATMAN Jateng berkembang pesat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,’’ katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal JATMAN Idaroh Aliyyah KH. Mashudi dalam sambutannya menyampaikan atas nama JATMAN Idaroh Aliyyah mengapresiasi kegiatan pengajian akbar dan manaqib kubro ini
“Sejak pagi sampai sekarang dengan pengajian akbar dan tadi kita mengikuti bersama-sama maulidurrasul, kami yakin bahwa ini adalah arena untuk menjadikan majelis ini majelis yang mubarak. Sepulang dari mejelis ini semuanya diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.
Kiai Mashudi menjelaskan mejelis seperti inilah yang dikemas dan dikawal oleh JATMAN menjadi salah satu ngerem datangnya kiamat.
“Tidak akan terjadi kiamat selagi masih ada orang yang wirid dzikir Allah, Allah, Allah. Itulah garapan dari JATMAN, mengistiqomahkan wirid. Jadi, barangsiapa yang diberikan kekuaran berdzikir maka yang bersangkutan akan diberi tanda-tanda kewalian,” jelasnya.
“Jadi, JATMAN itu bukan hanya diikuti oleh bapak-bapaknya saja tapi ibu-ibunya juga berthoriqoh. Polisi berthoriqoh, tantara berthoriqoh. Mari kita do’akan dengan didampingi TNI-POLRI JATMAN semakin besar. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” tambahnya.
Mudah-mudahan majelis ini, lanjutnya, menjadikan kita semakin cinta kepada Rasululah shalallahu ‘alaihi wassalam. Ketika kita berkhidmah kepada Allah maka segala sesuatu akan tunduk kepada kita.
“Itulah sebabnya JATMAN sedang mengembangkan salah satu lajnah, yaitu lajnah Wathonah (Wanita Thoriqoh an Nahdliyyah). Kemudian lajnah MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabah an Nahdliyyah),” paparnya.
- Baca Juga: Mengenal Rasulullah Lebih Dekat, Zawiyah Arraudhah Gelar Daurah Bersama Syekh Yusri Rusydi
“Mudah-mudahan semua program yang sudah direncanakan oleh Idarah Aliyyah berserta Idaroh Wustho, Syu’biyyah, Ghusniyyah, dan Sa’afiyyah Se-Indonesia dimudahakan Allah dan akhirnya JATMAN menjadi jam’iyyah salah satu yang bisa mengamankan Indonesia yang kita cintai ini, menjadi Indonesia semakin hebat dan maju,” ungkapnya.
Berita
Gus Yaqut Ajak Umat Islam Gelar Shalat Istisqa
Published
3 months agoon
15/09/2023By
Warto'i
Jakarta, JATMAN Online – Seiring dengan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.
“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” kata Gus Yaqut di Jakarta, Jumat (15/09).
Ia mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa’, adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fikih mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai shalat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.
Shalat Istisqa pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan lewat hadis riwayat Abu Hurairah RA.
Menurut Gus Yaqut, Shalat Istisqa menjadi bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
“Memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” ujarnya.
Adapun pelaksanaan Shalat Istisqa sama dengan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua.
Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.
Khatib lalu menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Hirarki Kemursyidan dalam Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah

Apakah Seorang Salik itu Boleh Mendawamkan Zikir Di Luar Zikir Thariqahnya?

Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf
Habib Luthfi bin Ali bin Yahya
Anugerah Gelar DHC Abah
Arsip
- September 2023 (35)
- August 2023 (68)
- July 2023 (63)
- June 2023 (62)
- May 2023 (71)
- April 2023 (54)
- March 2023 (66)
- February 2023 (61)
- January 2023 (72)
- December 2022 (60)
- November 2022 (68)
- October 2022 (66)
- September 2022 (68)
- August 2022 (61)
- July 2022 (73)
- June 2022 (74)
- May 2022 (72)
- April 2022 (67)
- March 2022 (89)
- February 2022 (85)
- January 2022 (89)
- December 2021 (72)
- November 2021 (36)
- October 2021 (6)
- September 2021 (15)
- August 2021 (14)
- July 2021 (15)
- June 2021 (20)
- May 2021 (15)
- April 2021 (20)
- March 2021 (15)
- February 2021 (30)
- January 2021 (62)
- December 2020 (95)
- November 2020 (101)
- October 2020 (72)
- September 2020 (41)