Daerah
PCNU Kota Depok Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid KH Hasyim Asyari UI Depok
Published
2 years agoon

Depok, JATMAN Online – Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Depok, Ustad Achmad Solechan hadiri acara Munajat Rajab dan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan Masjid KH Hasyim Asyari di Vokasi Universitas Indonesia (UI) Depok.
Pada acara ini hadir Maulana Syeikh Prof. DR. Muhammad Fadhil al-Jilani al-Hasani hafizhahullah Cucu ke-25 Sulthonul Aulia Syekh Abdul Qodil Al-jaelani memberikan Mauidhoh hasanah di Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia (UI) Depok, Rabu (12/02) .
Sabda Nabi Muhammad Saw.
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنَ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak (Riwayat At-Tirmidzi no. 2681).
“Ulama merupakan pewaris para Nabi Dan ulama menjadi tongkat estafet dari semua ajaran Nabi Muhammad Saw, sebagai penerus seluruh Nabi, di mana ilmu-ilmu yang disampaikan mewakili dari berbagai latar belakang para Nabi yang mengusung keesaan akan Allah, humanisme, dan akhlak mulia,” Ucap Maulana Syeikh Fadhil .
Pada sambutannya Ketua PCNU Kota Depok Achmad Solechan menyatakan hal ini menjadi kegembiraan untuk kita semua yang hadir, kami menyambut baik terselenggaranya acara penuh berkah ini di bulan Rajab yang mulia. Kami akan selalu mendukung kegiatan keagamaan di Universitas Indonesia yang berbasis penanaman pada nilai-nilai keislaman ala Ahlus Sunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Kami mewakili warga Nahdliyin Kota Depok akan selalu mensupport kegiatan-kegiatan keagaman yang berbasis penanaman nilai-nilai keislaman washatiyah (moderat) dan juga merawat tradisi yang tidak bertentangan dengan agama dan negara,” Tegas Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Depok.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswa Universitas Indonesia (UI) Abdul Haris saat sambutannya menyampaikan, bulan Rajab adalah salah satu bulan penuh rahmat dan penuh keagungan.
“Di mana bulan Rajab termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala. Pada bulan ini terdapat peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw yang menghasilkan perintah untuk umat Islam mendirikan Sholat lima waku sehari semalam,” ucapnya
Syeikh Prof. DR. Muhammad Fadhil al-Jilani al-Hasani diminta oleh pihak Universitas Indonesia untuk memimpin doa saat prosesi Peletakan Batu Pertama pembangunan Masjid KH. Hasyim Asyari yang akan dibangun di Vokasi Universitas Indonesia.
Prosesi Peletakan baru pertama pembangunan mesjid ini dihadiri juga oleh Prof. Dr. Rer. Nat. Abdul Haris (Wakil Rektor UI) dan Dr Padhang Wicaksono (Direktur Vokasi UI) Rais Markaz al-Jilani Asia Tenggara KH. Muhammad Danial Nafis, M.Si, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Depok, Ustad Achmad Solechan.
Acara dibuka dengan seni musik islami hadrah dan pembacaan sholawat kepada Nabi Muhammad Saw serta pembacaan Kalam Ilahi yang diakhiri dengan pemberian Ijazah kitab Sholawat wal Aurod, Sholawat Basyairul Khairat ( صلوات بشائر الخيرات) karya Sayyiduna Syeikh Abdul Qadir al-Jilani yang disusun oleh Syeikh Prof. DR. Muhammad Fadhil al-Jilani al-Hasani kepada seluruh yang hadir.
صلوات بشائر الخيرات
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْبَشِيْرِ الْمُبَشِّرِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا قَالَ اللهُ الْعَظِيْمُ : وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَأَنَّ اللهَ لَا يُضِيْعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ.
- اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْبَشِيْرِ الْمُبَشِّرِ لِلذَّاكِرِيْنَ بِمَا قَالَ اللهُ الْعَظِيْمُ : فَاذْكُرُوْنِي أَذْكُرْكُمْ اُذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيْمًا.
- اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْبَشِيْرِ الْمُبَشِّرِ لِلْعَامِلِيْنَ بِمَا قَالَ اللهُ الْعَظِيْمُ : أَنِّي لَا أُضِيْعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى* وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَئِكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُوْنَ فِيْهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Jawab para hadirin qobiltu (قبلت الاجازة).
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan
Editor : Warto’i
You may like
-
Peletakan Batu Pertama Gedung JATMAN Ghusniyyah Adipala
-
Demi Hadiri 1 Abad NU, Syekh Fadhil Al-Jailani Tinggalkan Ibunya Sedang Sakit
-
Diundang PM Malaysia, Syekh Fadhil Jelaskan Islam Moderat dan Pentingnya Ilmu
-
Peletakan Batu Pertama Rumah Suluk Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah Di Deli Serdang
-
Sejumlah Tokoh NU Hadiri Peletakan Batu Pertama Pesantren Mahasiswa NU Mahad Jawi IPB
-
Syekh Fadhil Kunjungi Ponpes Al Kahfi Somalangu Kebumen
Berita
Sebarluaskan Tarekat, JATMAN Jateng dan DIY Gelar Manaqib Kubra
Published
2 months agoon
16/09/2023
Semarang, JATMAN Online – Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Idaroh Wustho Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) menggelar Manaqib Kubro di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Nyatnyono, Ungaran, Semarang, Sabtu (9/9/2023).
Manaqib Kubro, Istighosah, Bahtsul Masail, Temu Mursyid, dan Pengajian Akbar murupakan kegiatan rutin keliling 6 bulan sekali di 41 Syu’biyyah yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Manaqib Kubro ini turut dihadiri oleh perwakilan pengurus Idarah Aliyyah, pengurus Idarah Wustho Jateng dan DIY, Pengurus Syu’biyyah, para masyaikh dan habaib, serta TNI – Porli setempat dan tamu undangan lainnya.
Menurut Mudir JATMAN Jateng KH Ahmad Sa’id Lafif, Musyawarah Idaroh Wustho merupakan program JATMAN yang rutin dilakukan satu tahun dua kali.
“Program ini akan berkelanjutan terus menerus merupakan bagian Khidmah kita terhadap Thoriqoh.Musyawarah Idharoh Wustho ini bentuk komunikasi yang baik, sehingga menjalankan JATMAN Jateng berkembang pesat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,’’ katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal JATMAN Idaroh Aliyyah KH. Mashudi dalam sambutannya menyampaikan atas nama JATMAN Idaroh Aliyyah mengapresiasi kegiatan pengajian akbar dan manaqib kubro ini
“Sejak pagi sampai sekarang dengan pengajian akbar dan tadi kita mengikuti bersama-sama maulidurrasul, kami yakin bahwa ini adalah arena untuk menjadikan majelis ini majelis yang mubarak. Sepulang dari mejelis ini semuanya diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.
Kiai Mashudi menjelaskan mejelis seperti inilah yang dikemas dan dikawal oleh JATMAN menjadi salah satu ngerem datangnya kiamat.
“Tidak akan terjadi kiamat selagi masih ada orang yang wirid dzikir Allah, Allah, Allah. Itulah garapan dari JATMAN, mengistiqomahkan wirid. Jadi, barangsiapa yang diberikan kekuaran berdzikir maka yang bersangkutan akan diberi tanda-tanda kewalian,” jelasnya.
“Jadi, JATMAN itu bukan hanya diikuti oleh bapak-bapaknya saja tapi ibu-ibunya juga berthoriqoh. Polisi berthoriqoh, tantara berthoriqoh. Mari kita do’akan dengan didampingi TNI-POLRI JATMAN semakin besar. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” tambahnya.
Mudah-mudahan majelis ini, lanjutnya, menjadikan kita semakin cinta kepada Rasululah shalallahu ‘alaihi wassalam. Ketika kita berkhidmah kepada Allah maka segala sesuatu akan tunduk kepada kita.
“Itulah sebabnya JATMAN sedang mengembangkan salah satu lajnah, yaitu lajnah Wathonah (Wanita Thoriqoh an Nahdliyyah). Kemudian lajnah MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabah an Nahdliyyah),” paparnya.
- Baca Juga: Mengenal Rasulullah Lebih Dekat, Zawiyah Arraudhah Gelar Daurah Bersama Syekh Yusri Rusydi
“Mudah-mudahan semua program yang sudah direncanakan oleh Idarah Aliyyah berserta Idaroh Wustho, Syu’biyyah, Ghusniyyah, dan Sa’afiyyah Se-Indonesia dimudahakan Allah dan akhirnya JATMAN menjadi jam’iyyah salah satu yang bisa mengamankan Indonesia yang kita cintai ini, menjadi Indonesia semakin hebat dan maju,” ungkapnya.
Berita
Puang Makka Hadiri Silaturahmi Mursyid, Khalifah, Badal dan Jamaah Thariqah di Jember
Published
3 months agoon
13/09/2023
Jember, JATMAN Online – Silaturahim Mursyid, Khalifah, Badal dan Jamaah Thariqah yang dilaksanakan di Masjid Al Munawwir, Ponpes Raden Rahmat Sunan Ampel Jember berlangsung hangat, Selasa (12/09).
Acara yang dinarasumberi oleh Rais Awwal Idarah Aliyah JATMAN Sayyid Abdurrahim Assegaf Puang Makka tersebut banyak menjawab beragam persoalan dalam berthariqah yang selama ini masih membayangi para jamaah.
Shahibul bait yang juga Pengasuh Ponpes Raden Rahmat Sunan Ampel, Kiai Ahmad Nafi’ menyampaikan bahwa kehadiran Puang Makka merupakan sebuah keberkahan. Dalam pengantarnya, sebelum diserahkan sepenuhnya kepada Puang Makka, Kiai Nafi juga sedikit menjelaskan bagaimana korelasi antara Islam, Iman dan Ihsan serta peran JATMAN sebagai sebuah organisasi thariqah di Indonesia.
“Saat ini, semua orang membutuhkan kekuatan ruhaniyah, energi spiritual yang ini didapatkan setelah kita diberi anugerah iman kemudian bisa membuktikannya dengan syariat mengamalkan islam, maka energi ruhaniyah akan mengisi Islam dengan Ihsan. Di mana ilmunya di tasawuf, praktiknya di Thariqah. Di Indonesia, ada organisasinya, bukan hanya jamaah tapi juga jamiyyah yaitu JATMAN. Rais Am adalah Maulana Habib Luthfi Pekalongan,” ungkapnya.
Pengantar ini kemudian diperjelas oleh narasumber, Puang Makka, bahwa benar adanya jika JATMAN didirikan untuk menjembatani semua thariqah muktabarah yang ada di Indonesia dan menjaganya dari aliran-aliran sesat tanpa mencampuradukan amalan-amalan yang ada pada masing-masing thariqah. Karena muktabarahnya thariqah itu harus memenuhi tiga komponen secara lengkap, yaitu sanad, kitab dan amalan.
“Sebab belakangan ini banyak juga muncul thariqah tetapi ternyata hanya aliran kebatinan kemudian mencap dirinya sebagai muktabarah. Itulah yang dihimpun oleh JATMAN. Tapi JATMAN itu tidak memasuki urusan thariqah masing-masing,” papar Puang Makka.
Puang Makka juga menjelaskan secara gamblang, bagaimana posisi thariqah dalam pengolahan hati. Menurutnya urusan thariqah urusan hati, yang mana tasawuf sebagai ilmunya dan thariqah adalah amalannya yang menjadi wilayah rasa.
“Halawatul Islam, Halawatul Iman, Halawatul Ihsan, manisnya dapat dirasakannya Islam itu dengan baik, dapat dinikmatinya Iman itu dengan baik, dapat dinikmatnya manisnya Ihsan itu dengan baik, itulah wilayah thariqah. Jadi wilayah thariqah itu adalah wilayah rasa,” jelasnya
Sementara itu, Rais Idarah Syu’biyyah Jember Kiai Nur Ali Amamu, S.Pd.I sangat mengapresiasi pertemuan ini.
“Untuk itu, kami berharap JATMAN, terutama dari Wustho, Aliyah, dapat memberikan pencerahan-pencerahan. Dan JATMAN benar-benar dikelola dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Selain beberapa tokoh di atas, hadir pula beberapa lainnya seperti Dosen Fakultas Kedokteran UNEJ Dr. dr. Munawwir,juga para mursyid, khalifah, badal dan jamaah thariqah lainnya.
Berita
Habib Luthfi Ingatkan Kirab Merah Putih Bukan Hanya Seremonil Biasa dan Generasi Muda Sebagai Penerus Bangsa
Published
3 months agoon
26/08/2023
Tasikmalaya, JATMAN Online – Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi bin Yahya menghadiri Apel Kebangsaan dan Kirab Merah Putih se-Priangan Timur di Tasikmalaya dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-77, Jumat (25/8/2023).
Ribuan Peserta Apel Kebangsaan dan Kirab Merah Putih tumpah ruah di Kota Tasikmalaya, peserta membawa bendera merah putih sepanjang 500 meter. Kirab Merah Putih ini berlangsung mulai dari Jalan Yudanegara hingga Jalan HZ Mustofa dan berakhir di Kompleks Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya.
Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan dalam tausyiah kebangsaannya, kirab merah putih bukan hanya acara seremonial biasa, melainkan sebuah kesempatan untuk mengingatkan masyarakat akan tiga hal penting, yakni harga diri bangsa, kehormatan bangsa, dan jati diri bangsa. Menurutnya, kirab merah putih adalah cara untuk selalu mengingat dan memahami nilai-nilai tersebut.
“Mengapa kita selalu mengadakan kirab merah putih di mana-mana? Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa dalam merah putih terkandung makna yang dalam, yaitu harga diri bangsa, kehormatan bangsa, dan jati diri bangsa. Kita harus selalu mengingat nilai-nilai ini,” kata Habib Luthfi.
Dengan memahami nilai-nilai ini, lanjut Habib Luthfi, akan tumbuh rasa memiliki terhadap republik Indonesia, bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia, dan berbangga menjadi putra-putri Indonesia serta memiliki tanah air yang bernama Indonesia.
“Kita, yang merupakan warga merah putih, harus bangga dengan identitas kita ini. Kirab merah putih ini juga bertujuan untuk membekali generasi muda kita dalam membangun masa depan bangsa dan menghadapi berbagai tantangan yang ada. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan teguh,” jelasnya.
“Jangan sampai memalukan para pendiri bangsa. Kita tak akan rela bila negara ini terpecah belah. Kita orang Merah Putih, dada kita Merah Putih,” imbuhnya.
Menurut Ketua Forum Sufi Dunia ini, Kirab merah putih kebangsaan di Tasikmalaya adalah contoh sukses dari upaya memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah silaturahmi dan kebersamaan antar elemen masyarakat serta antar umat beragama.
“Tak perlu kita berbicara perbedaan. Tak perlu lagi berbicara partainya a atau b atau c. Silahkan partai berbeda, tapi ingat Merah Putih hanya satu, Indonesia hanya satu,” tegasnya.
- Baca Juga: Rumah Warga Dijadikan Pemondokan Ribuan Peserta Muktamar Sufi Internasional, Ini Kegiatannya
Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI ini menjelaskan bahwa kirab merah putih kebangsaan adalah salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di tengah masyarakat. Acara semacam ini juga penting untuk terus mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang keras demi kemerdekaan Indonesia.
“Oleh karena itu, perlu diadakan secara rutin agar rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat tetap terjaga dan terus meningkat. Kirab merah putih adalah pengingat akan jati diri bangsa, kehormatan bangsa, dan harga diri bangsa Indonesia yang harus selalu dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Sekedar informasi, Kurang lebih 700 peserta dari Kota Banjar yang mengikuti kegiatan tersebut di antaranya, Personel Polres Banjar, Yonif Raider 323/BP, BPBD, Dishub, Sat Pol PP, Ormas, tokoh agama.
Serta Paskibraka, Drum Band, Siswa-siswi dan santri-santriwati, pencak silat, OKP, hadroh, kuda lumping, jurig sarengseng, OKP, serta masyarakat kota Banjar lainnya. Dalam kirab ini, peserta membawa berbagai atribut yang menunjukkan kecintaannya kepada Tanah Air, seperti bendera merah putih

Hirarki Kemursyidan dalam Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah

Apakah Seorang Salik itu Boleh Mendawamkan Zikir Di Luar Zikir Thariqahnya?

Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf
Habib Luthfi bin Ali bin Yahya
Anugerah Gelar DHC Abah
Arsip
- September 2023 (35)
- August 2023 (68)
- July 2023 (63)
- June 2023 (62)
- May 2023 (71)
- April 2023 (54)
- March 2023 (66)
- February 2023 (61)
- January 2023 (72)
- December 2022 (60)
- November 2022 (68)
- October 2022 (66)
- September 2022 (68)
- August 2022 (61)
- July 2022 (73)
- June 2022 (74)
- May 2022 (72)
- April 2022 (67)
- March 2022 (89)
- February 2022 (85)
- January 2022 (89)
- December 2021 (72)
- November 2021 (36)
- October 2021 (6)
- September 2021 (15)
- August 2021 (14)
- July 2021 (15)
- June 2021 (20)
- May 2021 (15)
- April 2021 (20)
- March 2021 (15)
- February 2021 (30)
- January 2021 (62)
- December 2020 (95)
- November 2020 (101)
- October 2020 (72)
- September 2020 (41)