Jakarta, JATMAN.OR.ID: Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (MATAN) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mengadakan kegiatan rutin Ngaji With Young Sufi (NGAWITI) Pada Jum’at (23/10) malam.
Kali ini agendanya ialah pembacaan kitab ‘Arfu at-Ta’riif bi al-Maulidi al-Syariif” karya ulama besar Al-Imam Ibnu Al-Jazari RA yang dibacakan oleh Shohib Tegar Syaekhuddin, Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UIN Syarif Hidatullah Jakarta yang juga menjadi anggota MATAN UIN Syahid.
Acara Ngawiti ini dimulai sekitar pukul 19.30 WIB atau ba’da Isya, live streming di facebook. Pada kesempatan ini, sebelum masuk pada isi materi, pengkaji menyampaikan pengantar dari kitab “ ‘Arfu at-Ta’riif bi al-Maulidi al-Syariif”. Kitab ini diakui telah menjadi rujukan oleh Imam Jalaluddin As-suyuti, beliau merupakan salah satu pengarang kitab Tafsir Jalalain yang terkenal bersama Imam Jalaluddin al-Mahalli dan beberapa kitab karangan beliau.
Shohib Tegar sebagai pemateri, pertama-tama memaparkan biografi singkat Al-Imam Ibnu Al-Jazari RA yang mempunyai nama lengkap Syamsuddin Abul-Khoir Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Ali bin Yusuf Al-Umary Ad-Dimasqy atau yang dikenal dengan Ibnu Al-Jazari, lahir di Damaskus pada tanggal 25 Ramadhan tahun 751 H dan wafat di Syiraz tahun 833 H. Saking alimnya, beliau sudah hafal Al-Qur’an 30 juz sejak menginjak umur 13 tahun. Dilanjutkan dengan belajar qiroah sab’ah kepada Syekh Ibnu Salar, termasuk juga kepada Syekh Ibrohim Al-Hamawi. Kurang puas, beliau melanjutkan pengembaraan ilmunya ke Hijaz atau Mekah, juga ke Baghdad, dan Madinah untuk mencari sanad ilmu yang lebih tinggi dan mencari guru yang lebih alim.
Selain ia diakui sebagai masternya ulama dalam bidang qiroat, beliau juga seorang mufti besar di Damaskus, ahli dalam ilmu fikih, dan ilmu hadits yang diakui kealimannya oleh Imam Ibnu Hajar Al-Atsqolani. Tidak heran, karangan-karangan beliau banyak sekali diantaranya kitab An-Nasyr fi Al-Qiroat Al- ‘Asyr, atau di nadhomkan dalam kitab Toibatun-Nasyr, Matan Al-Jazariyah, termasuk kitab ‘Arfu at-Ta’riif bi al-Maulidi al-Syariif, dan masih banyak lagi.
Kitab ‘Arfu at-Ta’riif bi al-Maulidi al-Syariif ini adalah sebuah kitab ringkasan dari kitab at-Ta’rif bi al-Maulidi al-Syarif karya Ibnu Jazari sendiri. Beliau mecoba menyebarkan pesona keilmuannya hingga ke khurasan, Isfahan, Yaman, Mesir, dan sampai kepada kita.
Secara umum, kitab ini memuat isi yang menjelaskan seputar peristiwa maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah keterangan mengenai Abu Lahab yang setiap hari senin mendapat keringanan siksaan sebab menghormati atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. dan juga menjadi hujjah bagi kita untuk mengcounter orang yang anti maulid.
Lebih dari itu secara kelimuan, shohih Tegar mengakui sendiri masih jauh dari kata pantas dalam membawakan kitab ini. Namun, dengan adanya Ngawiti ini setidaknya memberikan wadah bagi pemateri siapapun untuk bisa mendaras dan mengasah kelimuannya kalangan milenial untuk speak up, baik dalam soal pembacaan kitab, pemahaman dll.
Bagi peserta maupun jamaah Ngawiti dimanapun berada, diharapkan mampu mengambil sari-sari ilmu yang di suguhkan pemateri, tujuannya untuk membasahi spiritual values yang mulai kekeringan di kalangan milenial. Mohon kepada guru-guru kami untuk senantiasa mendoakan kegiatan ini agar berjalan istikomah nantinya. (Red. Miftahul Hadi)
Makassar, JATMAN Online – Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah al Muktabarah an Nahdliyyah (MATAN) melakukan kunjungan dan silaturahmi ke kediaman Rais Awwal Idarah Aliyyah JATMAN, Al Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka, Rabu (26/07) kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Ketum PP MATAN yang akrab disapa Gus Hasan juga menemui kader-kader MATAN di Sulawesi Selatan untuk mengajak diskusi seputar militansi yang dimiliki oleh pemuda tarekat yang ada di wilayah tersebut
Dalam prakatanya, Gus Hasan mengajak sahabat MATAN menyediakan diri untuk turun gunung berkhidmah menyampaikan ajaran tentang makarimal akhlaq dan pemahaman yang baik tentang syariat yang baik dan benar sesuai tuntunan para guru mursyid.
“Sahabat MATAN idealnya tidak terjebak dengan kenyamanan. Ketika sudah banyak disowani misalnya, sahabat MATAN diharapkan mau berkumpul dengan anak-anak muda di luar komunitas tarekat dan masyarakat awam,” ungkapnya.
Beliau melanjutkan bahwa cara menunjukkan kedekatan kita kepada guru mursyid adalah menjadikan dawuh-dawuhnya sebagai acuan dalam menjalani kehidupan, baik itu di keluarga, lingkungan pendidikan, organisasi dan bermasyarakat.
“Bagaimana kemudian sahabat MATAN bisa menterjemahkan dawuh-dawuh guru sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dan menyampaikannya dengan bahasa yamg mudah dipahami,” lanjutnya.
Berkaitan dengan akan diadakannya pileg dan pilpres di tahun 2024, Gus Hasan juga menyampaikan bahwa baiknya sahabat MATAN tidak diperkenankan menggunakan bendera MATAN untuk kepentingan politik tertentu sebagaimana yang juga diingatkan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya.
Selain dihadiri oleh Shahibul Bait, acara ini juga dihadiri oleh Mudir Wustha JATMAN Sulawesi Selatan Prof. Dr. Kadir Ahmad, Ketua MATAN Sulawesi Selatan Dr. Mahmud Suyuthi, beserta beberapa mursyid di sekitar Makassar.
Demak, JATMAN Online – Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah wal Mu’tabarah An Nahdliyyah (PP MATAN) mengadakan Haul Masayikh JATMAN sekaligus Sidang Pleno PP MATAN yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Makwa Futuhiyyah Ndalem, Sabtu-Minggu (17-18/06).
Pembina PP MATAN, Romo Prof. KH. Abdul Hadi yang meresmikan pembukaan kegiatan tersebut menyampaikan bagaimana perjalanan thariqah sejak era KH. Muslih dan KH.Ahmad Muthohar. Beliau juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu harus diteruskan oleh generasi muda, yang dalam hal ini adalah MATAN.
“MATAN diharapkan mampu mendakwahkan ajaran yang akhlak yang bertujuan mencapai ridla Allah Ta’ala di kalangan mahasiswa dan kampus-kampus.” Kata KH. Abdul Hadi.
Sementara itu, Ketua umum PP MATAN Gus Hasan Chabibie mengatakan bahwa ke depannya MATAN perlu menyusun konsep kerja yang aplicable mulai dari tataran cabang, wilayah maupun pusat.
“Pemuda Tarekat diharapkan mampu menyusun program kerja yang jelas untuk mengawal dakwah tarekat dan tasawuf,” kata Kepala Pusdatin Kemendikbud RI tersebut.
Sebelum memulai sidang pleno, peserta yang terdiri dari pengurus pusat bidang pengkaderan di seluruh Indonesia terlebih dahulu melakukan ziarah dan tawasul kepada masyayikh Ponpes Futuhiyyah yang dipimpin oleh Zurriyah yaitu Gus Hasanain Haikal.
“Dalam tarekat, tarbiyah tentang berterimakasih kepada masayikh para pendahulu adalah menjadi sangat penting, karena sebagaimana dalil ‘lam yasykurinnas lam yasykurillah’ – yang tidak mengerti cara berterimakasih kepada manusia, tidak akan pernah mengerti cara berterimakasih kepada Allah Ta’ala,” pungkas Gus Haikal sebelum membacakan doa.
Jakarta, JATMAN Online – Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menggelar ziarah kubur ke ulama-ulama di Jakarta, Sabtu (10/06/2023).
Ziarah kubur MATAN UNJ ini diikuti belasan Mahasiswa UNJ. Ketua MATAN UNJ Achmad Fadillah menyampaikan rombongan awalnya berkumpul di kampus kemudian menuju ke Makam Ulama yang ada di Jakarta Timur dan Pusat.
“Kali ini MATAN UNJ berziarah ke Makam Pangeran Jayakarta, Makam Habib Cikini atau Habib Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi, dan Makam Habib Ali bin Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi biasa dikenal Habib Ali Kwitang,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua MATAN UNJ Alif Shohibudin mengingatkan kepada para peziarah agar senantiasa memohon dan meminta hanya kepada Allah. Sedangakan ziarah ke makam ulama hanya sebagai washilah saja.
“Kita ziarah bukan karena untuk berharap kepada para ahli kubur. Akan tetapi, kita datang kesini tujuannya untuk mengirim Al Fatihah kepada para ahli kubur dan sebagai pengingat buat kita semua bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian,” jelasnya.
Keguatan ziarah ditutup dengan makan bersama di sekitaran makam Habib Ali kwitang bersama para peziarah dan pengurus MATAN UNJ 2023.