Jakarta, JATMAN.OR.ID: Mahasiswa ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) UNJ dan MATAN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan kegiatan Ziarah Kubur ke beberapa makam ulama di Jakarta pada Sabtu (31/10). Makam yang diziarahi meliputi Makam Pangeran Jayakarta, Makam Keramat Luar Batang, dan Makam Keramat Habib Kuncung.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 dengan destinasi pertama yaitu ziarah ke Makam Pangeran Jayakarta yang terletak di Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Di sini dilakukan pembacaan Surah Yasin, Tahlil, Do’a dan Sholawat Thoriqiyah.
Setelah itu ketua MATAN UNJ menceritakan tentang biografi atau sejarah singkat dari Pangeran Jayakarta,
“Pangeran Jayakarta adalah nama lain dari Pangeran Achmad Jakerta, putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari Kesultanan Banten. Makam Pangeran Achmad Djaketra dan keluarganya baru diumumkan pada tahun 1956, bertepatan dengan peringatan ulang tahun Jakarta ke-429,” jelas hafis.
Kemudian ziarah dilanjutkan ke tempat selanjutnya yakni Makam Habib Husein bin Abubakar al-Aydarus yang terkenal dengan sebutan Makam Keramat Luar Batang di daerah Jakarta Utara. Setelah sampai, peserta melakukan sholat Zuhur terlebih dahulu. Kemudian disusul agenda ziarah dengan membacakan Tahlil, Do’a dan Sholawat Yaa Sayyidi Yaa Rasulallah.
Kemudian diceritakan mengenai biografi dan sejarah Makam Keramat Luar Batang oleh Ketua MATAN UNJ. “Semasa hidupnya beliau aktif menyebarkan agama islam, hingga akhirnya menetap di Sunda Kelapa yang saat ini berubah nama menjadi Jakarta. Konon katanya nama Luar Batang diidentikkan dengan persitiwa jenazah Habib Husein yang ketika dibuka kurung batangnya tidak ada jenazahnya,” ungkapnya.
Setelah selesai, pukul 12.50 peserta melanjutkan perjalanan ke Makam Habib Ahmad bin Alwi al-Haddad, Keramat Habib Kuncung, Kalibata.
Sekitar pukul 13.45 peserta sampai pada lokasi Makam Keramat Habib Kuncung dengan terlebih dahulu melakukan santap siang untuk mengisi energi setelah beberapa perjalanan. Kemudian dilanjutkan dengan sholat Ashar dan setelahnya berkumpul untuk sesi sharing terlebih dahulu.
“Kegiatan ini akan menjadi awal kolaborasi MATAN UIN SYAHID bersama MATAN UNJ dan harapan kedepannya juga bisa berkolaborasi dengan MATAN yang lain, khususnya wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Harapan kedepannya juga semoga kita bisa melakukan kerjasama yang lain, seperti lewat kegiatan ekonomi kreatif, membuat produk merchandise dan lain sebagainya, dengan tujuan agar MATAN dapat dikenal oleh masyarakat luas,” ungkapnya.
Seusai sharing, pukul 16.45 para peserta melanjutkan kegiatan ziarah ke Makam Habib Ahmad bin Alwi al-Haddad, dengan membacakan Tahlil, Do’a dan Sholawat Burdah. Setelah itu peserta langsung menuju Makam Habib Munzir bin Fuad al-Musawwa yang letaknya tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Disini hanya dibacakan Sholawat ‘Ibadallah dan Do’a karena waktu yang sudah dekat dengan adzan Maghrib.
Kegiatan ini tidak hanya sebatas berziarah saja, tapi banyak sekali pelajaran yang dapat diambil, “dengan berziarah salah satunya kita bisa mengingat akan adanya kematian dan bisa mengintropeksi diri,” kata ketua MATAN UNJ. [Hafis]
Makassar, JATMAN Online – Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah al Muktabarah an Nahdliyyah (MATAN) melakukan kunjungan dan silaturahmi ke kediaman Rais Awwal Idarah Aliyyah JATMAN, Al Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka, Rabu (26/07) kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Ketum PP MATAN yang akrab disapa Gus Hasan juga menemui kader-kader MATAN di Sulawesi Selatan untuk mengajak diskusi seputar militansi yang dimiliki oleh pemuda tarekat yang ada di wilayah tersebut
Dalam prakatanya, Gus Hasan mengajak sahabat MATAN menyediakan diri untuk turun gunung berkhidmah menyampaikan ajaran tentang makarimal akhlaq dan pemahaman yang baik tentang syariat yang baik dan benar sesuai tuntunan para guru mursyid.
“Sahabat MATAN idealnya tidak terjebak dengan kenyamanan. Ketika sudah banyak disowani misalnya, sahabat MATAN diharapkan mau berkumpul dengan anak-anak muda di luar komunitas tarekat dan masyarakat awam,” ungkapnya.
Beliau melanjutkan bahwa cara menunjukkan kedekatan kita kepada guru mursyid adalah menjadikan dawuh-dawuhnya sebagai acuan dalam menjalani kehidupan, baik itu di keluarga, lingkungan pendidikan, organisasi dan bermasyarakat.
“Bagaimana kemudian sahabat MATAN bisa menterjemahkan dawuh-dawuh guru sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dan menyampaikannya dengan bahasa yamg mudah dipahami,” lanjutnya.
Berkaitan dengan akan diadakannya pileg dan pilpres di tahun 2024, Gus Hasan juga menyampaikan bahwa baiknya sahabat MATAN tidak diperkenankan menggunakan bendera MATAN untuk kepentingan politik tertentu sebagaimana yang juga diingatkan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya.
Selain dihadiri oleh Shahibul Bait, acara ini juga dihadiri oleh Mudir Wustha JATMAN Sulawesi Selatan Prof. Dr. Kadir Ahmad, Ketua MATAN Sulawesi Selatan Dr. Mahmud Suyuthi, beserta beberapa mursyid di sekitar Makassar.
Demak, JATMAN Online – Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah wal Mu’tabarah An Nahdliyyah (PP MATAN) mengadakan Haul Masayikh JATMAN sekaligus Sidang Pleno PP MATAN yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Makwa Futuhiyyah Ndalem, Sabtu-Minggu (17-18/06).
Pembina PP MATAN, Romo Prof. KH. Abdul Hadi yang meresmikan pembukaan kegiatan tersebut menyampaikan bagaimana perjalanan thariqah sejak era KH. Muslih dan KH.Ahmad Muthohar. Beliau juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu harus diteruskan oleh generasi muda, yang dalam hal ini adalah MATAN.
“MATAN diharapkan mampu mendakwahkan ajaran yang akhlak yang bertujuan mencapai ridla Allah Ta’ala di kalangan mahasiswa dan kampus-kampus.” Kata KH. Abdul Hadi.
Sementara itu, Ketua umum PP MATAN Gus Hasan Chabibie mengatakan bahwa ke depannya MATAN perlu menyusun konsep kerja yang aplicable mulai dari tataran cabang, wilayah maupun pusat.
“Pemuda Tarekat diharapkan mampu menyusun program kerja yang jelas untuk mengawal dakwah tarekat dan tasawuf,” kata Kepala Pusdatin Kemendikbud RI tersebut.
Sebelum memulai sidang pleno, peserta yang terdiri dari pengurus pusat bidang pengkaderan di seluruh Indonesia terlebih dahulu melakukan ziarah dan tawasul kepada masyayikh Ponpes Futuhiyyah yang dipimpin oleh Zurriyah yaitu Gus Hasanain Haikal.
“Dalam tarekat, tarbiyah tentang berterimakasih kepada masayikh para pendahulu adalah menjadi sangat penting, karena sebagaimana dalil ‘lam yasykurinnas lam yasykurillah’ – yang tidak mengerti cara berterimakasih kepada manusia, tidak akan pernah mengerti cara berterimakasih kepada Allah Ta’ala,” pungkas Gus Haikal sebelum membacakan doa.
Jakarta, JATMAN Online – Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menggelar ziarah kubur ke ulama-ulama di Jakarta, Sabtu (10/06/2023).
Ziarah kubur MATAN UNJ ini diikuti belasan Mahasiswa UNJ. Ketua MATAN UNJ Achmad Fadillah menyampaikan rombongan awalnya berkumpul di kampus kemudian menuju ke Makam Ulama yang ada di Jakarta Timur dan Pusat.
“Kali ini MATAN UNJ berziarah ke Makam Pangeran Jayakarta, Makam Habib Cikini atau Habib Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi, dan Makam Habib Ali bin Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi biasa dikenal Habib Ali Kwitang,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua MATAN UNJ Alif Shohibudin mengingatkan kepada para peziarah agar senantiasa memohon dan meminta hanya kepada Allah. Sedangakan ziarah ke makam ulama hanya sebagai washilah saja.
“Kita ziarah bukan karena untuk berharap kepada para ahli kubur. Akan tetapi, kita datang kesini tujuannya untuk mengirim Al Fatihah kepada para ahli kubur dan sebagai pengingat buat kita semua bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian,” jelasnya.
Keguatan ziarah ditutup dengan makan bersama di sekitaran makam Habib Ali kwitang bersama para peziarah dan pengurus MATAN UNJ 2023.