Connect with us

MATAN

Kajian Bulanan MATAN UNU Cirebon “Makna Hamdalah dan Shalawat”

Published

on

Cirebon, JATMAN.OR.ID: Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon mengadakan Kajian Bulanan Pembacaan Kitab Sirah Nabawiyah dan Kitab Risalatul Jami’ah di Musholla an-Nur UNU Cirebon pada Sabtu Sore (31/10).

Pada pertemuan kedua kajian bulanan ini Habib Ja’far Shodiq bin Abdurrohman al-Kaff membahas kitab Risalah al-Jami’ah karya Habib Ahmad Bin Zein Al-Habsyi tentang Hamdalah dan Shalawat.

Sebelum mambahas materi selanjutnya Habib Ja’far kembali mengulas pertemuan sebelumnya dan mengaitkannya pada pertemuan kali ini.

“Sama seperti bacaan Basmalah yang kemarin sudah dibahas pada pertemuan pertama, membaca Hamdalah pun ketika pada perkara wajib maka hukumnya menjadi wajib, contohnya ketika dalam Sholat dan Khutbah jum’at. Begitupun ketika dibaca pada perkara sunnah, makruh dan Haram. Maka hukum membaca Hamdalahnya mengikuti hukum perkara yang dilakukan,” jelsnya.

Habib Ja’far melanjutkan pembahasannya bawah kata الحمد secara Lughawi bermakna الثَّنَاءُ بِالِّسَان عَلَى جَمِيْلِ اِخْتِيَار Semua pujian yang bagus, tapi harus melalui ikhtiar. Artinya seorang hamba yang dipuji karena ketampanannya atau kecantikannya itu sejatinya bukanlah makna pujian yang sebenarnya, karna itu murni pemberian Allah, tidak melalui ikhtiar orang tersebut.

Pujian juga dibagi menjadi empat macam yaitu pujian Allah ke Allah, pujian Allah ke Hamba, pujian Hamba ke Hamba, dan pujian Hamba ke Allah.

Kemudain Habib Ja’far menjelaskan mengenai shalawat. Makna dari shalawat itu sendiri adalah do’a, ketika bershalawat kita memintakan rahmat di sertai dengan ta’dzim kepada Allah untuk Nabi Muhammad. Jadi intinya yang bershalawat itu Allah, bukan kita. Jadi tidak bisa seseorang itu mengaku sebagai ahli shalawat, karna manusia itu hanya meminta Allah untuk melimpahkan rahmat serta ta’dzim untuk Nabi.

Lalu apakah Nabi membutuhkan shalawat kita? Tentu tidak. Karena Nabi kalau diibaratkan gelas yang berisi air, itu sudah penuh. Lalu dengan bacaan shalawat kita, kita mengharap lubernya air tersebut.

Di akhir kajian Habib Ja’far menyampaikan pada pertemuan selanjutnya, kita akan memasuki pada pembahasan Hadits nabi tentang menuntut ilmu. [M. Hamdi Amrullah]

Berita

Ketum MATAN Sambangi Kader Muda Tarekat Sulawesi Selatan

Published

on

Makassar, JATMAN Online – Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah al Muktabarah an Nahdliyyah (MATAN) melakukan kunjungan dan silaturahmi ke kediaman Rais Awwal Idarah Aliyyah JATMAN, Al Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka, Rabu (26/07) kemarin.

Dalam kunjungan tersebut, Ketum PP MATAN yang akrab disapa Gus Hasan juga menemui kader-kader MATAN di Sulawesi Selatan untuk mengajak diskusi seputar militansi yang dimiliki oleh pemuda tarekat yang ada di wilayah tersebut

Dalam prakatanya, Gus Hasan mengajak sahabat MATAN menyediakan diri untuk turun gunung berkhidmah menyampaikan ajaran tentang makarimal akhlaq dan pemahaman yang baik tentang syariat yang baik dan benar sesuai tuntunan para guru mursyid.

“Sahabat MATAN idealnya tidak terjebak dengan kenyamanan. Ketika sudah banyak disowani misalnya, sahabat MATAN diharapkan mau berkumpul dengan anak-anak muda di luar komunitas tarekat dan masyarakat awam,” ungkapnya.

Beliau melanjutkan bahwa cara menunjukkan kedekatan kita kepada guru mursyid adalah menjadikan dawuh-dawuhnya sebagai acuan dalam menjalani kehidupan, baik itu di keluarga, lingkungan pendidikan, organisasi dan bermasyarakat.

“Bagaimana kemudian sahabat MATAN bisa menterjemahkan dawuh-dawuh guru sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dan menyampaikannya dengan bahasa yamg mudah dipahami,” lanjutnya.

Berkaitan dengan akan diadakannya pileg dan pilpres di tahun 2024, Gus Hasan juga menyampaikan bahwa baiknya sahabat MATAN tidak diperkenankan menggunakan bendera MATAN untuk kepentingan politik tertentu sebagaimana yang juga diingatkan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

Selain dihadiri oleh Shahibul Bait, acara ini juga dihadiri oleh Mudir Wustha JATMAN Sulawesi Selatan Prof. Dr. Kadir Ahmad, Ketua MATAN Sulawesi Selatan Dr. Mahmud Suyuthi, beserta beberapa mursyid di sekitar Makassar.

Continue Reading

Berita

Sidang Pleno MATAN, Pemuda Perlu Mengawal Dakwah Tarekat dan Tasawuf

Published

on

Demak, JATMAN Online – Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah wal Mu’tabarah An Nahdliyyah (PP MATAN) mengadakan  Haul Masayikh JATMAN sekaligus Sidang Pleno PP MATAN yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Makwa Futuhiyyah Ndalem, Sabtu-Minggu (17-18/06).

Pembina PP MATAN, Romo Prof. KH. Abdul Hadi yang meresmikan pembukaan kegiatan tersebut menyampaikan bagaimana perjalanan thariqah sejak era KH. Muslih dan KH.Ahmad Muthohar. Beliau juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu harus diteruskan oleh generasi muda, yang dalam hal ini adalah MATAN.

“MATAN diharapkan mampu mendakwahkan ajaran yang akhlak yang bertujuan mencapai ridla Allah Ta’ala di kalangan mahasiswa dan kampus-kampus.” Kata KH. Abdul Hadi.

Sementara itu, Ketua umum PP MATAN Gus Hasan Chabibie mengatakan bahwa ke depannya MATAN perlu menyusun konsep kerja yang aplicable mulai dari tataran cabang, wilayah maupun pusat.

“Pemuda Tarekat diharapkan mampu menyusun program kerja yang jelas untuk mengawal dakwah tarekat dan tasawuf,” kata Kepala Pusdatin Kemendikbud RI tersebut.

Sebelum memulai sidang pleno, peserta yang terdiri dari pengurus pusat bidang pengkaderan di seluruh Indonesia terlebih dahulu melakukan ziarah dan tawasul kepada masyayikh Ponpes Futuhiyyah yang dipimpin oleh Zurriyah yaitu Gus Hasanain Haikal.

“Dalam tarekat, tarbiyah tentang berterimakasih kepada masayikh para pendahulu adalah menjadi sangat penting, karena sebagaimana dalil ‘lam yasykurinnas lam yasykurillah’ – yang tidak mengerti cara berterimakasih kepada manusia, tidak akan pernah mengerti cara berterimakasih kepada Allah Ta’ala,” pungkas Gus Haikal sebelum membacakan doa.

Continue Reading

Berita

MATAN UNJ Kembali Gelar Ziarah Kubur, Ini Tujuannya

Published

on

Jakarta, JATMAN Online – Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menggelar ziarah kubur ke ulama-ulama di Jakarta, Sabtu (10/06/2023).

Ziarah kubur MATAN UNJ ini diikuti belasan Mahasiswa UNJ. Ketua MATAN UNJ Achmad Fadillah menyampaikan rombongan awalnya berkumpul di kampus kemudian menuju ke Makam Ulama yang ada di Jakarta Timur dan Pusat.

“Kali ini MATAN UNJ berziarah ke Makam Pangeran Jayakarta, Makam Habib Cikini atau Habib Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi, dan Makam Habib Ali bin Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi biasa dikenal Habib Ali Kwitang,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua MATAN UNJ Alif Shohibudin mengingatkan kepada para peziarah agar senantiasa memohon dan meminta hanya kepada Allah. Sedangakan ziarah ke makam ulama hanya sebagai washilah saja.

“Kita ziarah bukan karena untuk berharap kepada para ahli kubur. Akan tetapi, kita datang kesini tujuannya untuk mengirim Al Fatihah kepada para ahli kubur dan sebagai pengingat buat kita semua bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian,” jelasnya.

Keguatan ziarah ditutup dengan makan bersama di sekitaran makam Habib Ali kwitang bersama para peziarah dan pengurus MATAN UNJ 2023.

Continue Reading

Facebook

Arsip

Trending