Connect with us

Berita

JATMAN Lampung Ajak MATAN Balam Sowan Ulama Pulau Jawa

Published

on

JATMAN Lampung

Bandar Lampung, JATMAN.OR.ID: Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Provinsi Lampung mengajak Mahasiswa Tarekatnya (MATAN) Kota Bandar Lampung rihlah ke pulau Jawa: ziarah makam auliya, sowan kyai dan tour religi dalam program bertajuk silaturahmi.

Diikuti 40 pengurus JATMAN Idaroh Wustho dan Syu’biyah Kota Lampung, serta pengurus PC MATAN Kota Bandar Lampung ini mulai start hari jum’at tanggal 26 Maret 2021.

Ikut serta Mudhir JATMAN Habib Assadullah Assegaf, Sekretaris KH Riyadlussolihin, serta jajaran pengurus Idaroh Wustho JATMAN Provinsi Lampung. Rais Syuriah PCNU Kota Bandar Lampung KH. Izzuddin Abdussalam yang juga Idaroh Syu’biyah, Drs KH Hafiduddin Hanif, dan Haji Abdul Karim Mudhir JATMAN Kota Bandar Lampung. Dan para punggawa PC MATAN Kota Bandar Lampung yg dimotori Herry Miftah dan kawan-kawan.

JATMAN Lampung

Setelah menyeberangi selat sunda sekira 1,5 jam, rombongan langsung menuju banten untuk berziarah di makam Sultan Maulana Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah.

Selanjutnya menuju Pandeglang untuk sowan Abuya Muhtadi di Cidahu, dan berziarah di maqam Abuya Dimyati yg tidak jauh dari pondok pesantren Abuya.

Rombongan jama’ah Silatourahmi kemudian menuju Cirebon untuk berziarah di Maqam Sunan Gunung Jati. Kemudian dari Cirebon menuju Ciledug ke Maqam Habib Thoha bin Husein bin Yahya yang dikenal penyusun Ratibul kubro. Selanjutnya jama’ah melanjutkan perjalanan ke Tegal untuk berziarah di maqam Alhabib Muhammad bin Thahir Al-Hadad.

Rais Syuriah PCNU, Kyai Izzuddin Abdussalam mengatakan “Betapa pentingnya rihlah ini, karena dengan ziarah atau bertawasul kemaqam para Auliya dan bersilaturahim ke para ulama InsyaAllah kita akan memperoleh keberkahan dan keniscayaan yg merupakan ibadah mahdoh atau ghairu mahdoh, lambat laun akan terasa meningkat samroh nya atau buahnya akan terasa pula, insyaAllah dengan ijin Allah”, ujar beliau

Perjalanan religius ini ditempuh dg khidmat. Dan sore hari 27/03 jama’ah sampai Pemalang dan berziarah di Maqam Syekh Syamsuddin. Dilanjutkan malam harinya ziarah di maqam Habib Abu Bakar bin Thoha bin Yahya dan Maqam Habib Ahmad bin Abdullah Alatas dan maqam Habib Ali bin Hasyim bin Yahya di Sapuro.

JATMAN Lampung

Hari semakin malam, rombongan melanjutkan perjalanan ke Temanggung. Dan tepat pukul 03.00 wib dini hari tiba di Pondok Pesantren Bambu Runcing Parakan, Temanggung. Setelah istirahat dan sholat subuh rombongan diterima KH. R. Muhammad Chaidar Muhaiminan pagi harinya, dan sangat istimewa beberapa jama’ah terutama MATAN Bandar Lampung langsung di bai’at Thoriqoh Syadziliyyah oleh Kyai Chaidar. Kemudian rombongan berziarah di Maqam Kyai Muhaiminan yakni ayahanda Kyai Chaidar.

Hari mulai beranjak siang rombongan tetap semangat melanjutkan perjalanan wisata religinya, kali ini sebagai agenda pamungkas, yakni menuju Kanzus Sholawat Pekalongan. Sangat beruntung, jama’ah Silatourahmi JATMAN dan MATAN Lampung yang baru saja sampai di Kanzus Sholawat beberapa menit, langsung diterima Maulana Habib Luthfi di kediamannya. “Berkah berkah berkah,” ujar beberapa jama’ah.

Menurut Habib Assadullah Assegaf, “Kegiatan ini adalah rutin tahunan, yang InsyaAllah terus di istiqamahkan, agar terus diikuti para generasi selanjutnya terutama pemuda-pemuda MATAN, lestarikan budaya ngalap barokah. Semoga dalam kehidupan kita berlimpah barokah, aamiiin…,”tutupnya. [Kontributor Bandar Lampung]

Berita

Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf

Published

on

Jakarta, JATMAN Online – Khodimut Thariqah Naqsabandiyah KH. Ahmad Nafi menjelaskan setelah tarbiyah syariat, selanjutnya tarbiyah qulub. Ilmu tasawuf, memperbaiki nafsu, membuka hijab. Orang yang sudah bersyariat, berfiqih, bertasawuf maka itulah orang yang sampai pada hakikat.

“Hakikat adalah sempurnanya iman. Yakni, dalam kitab Lathoiful Isyaroh, hidupnya kalbu bersama Allah kapanpun, dimanapun, dengan siapapun. Kita tidak hanya mencegah hawa nafsu saat ibadah, tapi saat dalam pekerjaan,” kata Kiai Nafi saat mengadiri Pengajian Bulanan di Pesantren Mahasiswa Daarusshohabah, Jalan Pemuda Asli II No. 20 RT 03/03, Rawamangun, DKI Jakarta, Kamis (14/09/2023).

Pengasuh PP Raden Rahmat Sunan Ampel Jember ini menyampaikan kalau baik dengan orang yang baik itu wajar. Kalau hati bersih, ketemu orang maksiat atau buruk atau kriminal saja selalu husnuzon.

“Gimana caranya bersih hati? Kita harus tawadlu berhadapan dengan orang maksiat. Itu diterangkan dalam kitab Nasoihul ibad, caranya lihatlah bahwa rahmat Allah mungkin diberikan pada siapapun yang dikehendaki-Nya, sekalipun manusia itu ahli maksiat. Jika dia mendapat hidayah, bisa husnul khatimah. Kita tidak bisa menjamin bisa husnul khotimah,” jelasnya.

“Bencilah pada perilakunya, jangan benci pada orangnya. Ketika kita tidak bisa tawadlu, berarti ada kesombongan dalam hati,” tambahnya.

Menurut Kiai Nafi, cita-cita mulia adalah baik di dunia dan akhirat, tercegah dari neraka, masuk surga tanpa melihat neraka, tanpa hisab. Gimana caranya? Jadilah orang-orang pilihan Allah. Jadilah orang-orang yang shalih (ibadah dan muamalah).

“Ibadah jangan jasmani saja, isi juga dengan ruhaniyah, sambung dengan Nur Nabi, yakni sambunglah dengan orang-orang yang menjadi jalan menuju Allah. Jadilah orang yang bisa menjadi sahabat terbaik bagi semua orang,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Sebarluaskan Tarekat, JATMAN Jateng dan DIY Gelar Manaqib Kubra

Published

on

Semarang, JATMAN Online – Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Idaroh Wustho Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) menggelar Manaqib Kubro di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Nyatnyono, Ungaran, Semarang, Sabtu (9/9/2023).

Manaqib Kubro, Istighosah, Bahtsul Masail, Temu Mursyid, dan Pengajian Akbar murupakan kegiatan rutin keliling 6 bulan sekali di 41 Syu’biyyah yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Manaqib Kubro ini turut dihadiri oleh perwakilan pengurus Idarah Aliyyah, pengurus Idarah Wustho Jateng dan DIY, Pengurus Syu’biyyah, para masyaikh dan habaib, serta TNI – Porli setempat dan tamu undangan lainnya.

Menurut Mudir JATMAN Jateng KH Ahmad Sa’id Lafif, Musyawarah Idaroh Wustho merupakan program JATMAN yang rutin dilakukan satu tahun dua kali.

“Program ini akan berkelanjutan terus menerus merupakan bagian Khidmah kita terhadap Thoriqoh.Musyawarah Idharoh Wustho ini bentuk komunikasi yang baik, sehingga menjalankan JATMAN Jateng berkembang pesat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,’’ katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal JATMAN Idaroh Aliyyah KH. Mashudi dalam sambutannya menyampaikan atas nama JATMAN Idaroh Aliyyah mengapresiasi kegiatan pengajian akbar dan manaqib kubro ini

“Sejak pagi sampai sekarang dengan pengajian akbar dan tadi kita mengikuti bersama-sama maulidurrasul, kami yakin bahwa ini adalah arena untuk menjadikan majelis ini majelis yang mubarak. Sepulang dari mejelis ini semuanya diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.

Kiai Mashudi menjelaskan mejelis seperti inilah yang dikemas dan dikawal oleh JATMAN menjadi salah satu ngerem datangnya kiamat.

“Tidak akan terjadi kiamat selagi masih ada orang yang wirid dzikir Allah, Allah, Allah. Itulah garapan dari JATMAN, mengistiqomahkan wirid. Jadi, barangsiapa yang diberikan kekuaran berdzikir maka yang bersangkutan akan diberi tanda-tanda kewalian,” jelasnya.

“Jadi, JATMAN itu bukan hanya diikuti oleh bapak-bapaknya saja tapi ibu-ibunya juga berthoriqoh. Polisi berthoriqoh, tantara berthoriqoh. Mari kita do’akan dengan didampingi TNI-POLRI JATMAN semakin besar. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” tambahnya.

Mudah-mudahan majelis ini, lanjutnya, menjadikan kita semakin cinta kepada Rasululah shalallahu ‘alaihi wassalam. Ketika kita berkhidmah kepada Allah maka segala sesuatu akan tunduk kepada kita.

“Itulah sebabnya JATMAN sedang mengembangkan salah satu lajnah, yaitu lajnah Wathonah (Wanita Thoriqoh an Nahdliyyah). Kemudian lajnah MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabah an Nahdliyyah),” paparnya.

“Mudah-mudahan semua program yang sudah direncanakan oleh Idarah Aliyyah berserta Idaroh Wustho, Syu’biyyah, Ghusniyyah, dan Sa’afiyyah Se-Indonesia dimudahakan Allah dan akhirnya JATMAN menjadi jam’iyyah salah satu yang bisa mengamankan Indonesia yang kita cintai ini, menjadi Indonesia semakin hebat dan maju,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Gus Yaqut Ajak Umat Islam Gelar Shalat Istisqa

Published

on

By

Jakarta, JATMAN Online – Seiring dengan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.

“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” kata Gus Yaqut di Jakarta, Jumat (15/09).

Ia mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa’, adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fikih mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai shalat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Shalat Istisqa pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan lewat hadis riwayat Abu Hurairah RA.

Menurut Gus Yaqut, Shalat Istisqa menjadi bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

“Memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” ujarnya.

Adapun pelaksanaan Shalat Istisqa sama dengan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua.

Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.

Khatib lalu menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Continue Reading

Facebook

Arsip

Trending