Connect with us

Nasional

Jatman Jabar: Ulama-Umaro Bersatu, Kelompok Radikal Mati Kutu!!!

Published

on

Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN)

Cirebon, Jatman.or.id – Keberadaan kelompok radikal dan anti pancasila, memporakporandakan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan beragama. Untuk itu seyogyanya seluruh pihak bersatu mengusir dari negeri ini.

Hal itu pula yang menjadi komitmen puluhan pengurus Pengurus baru Jami’yah Ahlith-Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (Jatman), Provinsi Jawa Barat (Jabar) periode 2017-2023 yang dilantik, Minggu (10/12) di Kampus UNU Cirebon.

Mengambil tema “Perkokoh Aswaja dengan Bingkai NKRI Harga Mati, Mudir Jatman Jawa Barat, KH Eep Nurdin menegaskan, perlu ada kerjasama antara para ulama dan umaro, yang dalam hal ini yakni Pemerintah, termasuk TNI dan Polri untuk mengikis keberadaan kelompok radikal.

“Jika antara ulama dan umaro bersatu, maka kelompok yang ingin menghancurkan NKRI bisa dikendalikan dan terkikis dengan sendirinya dan mati,” tegasnya.

Kiai Eep merujuk pada Sabda Nabi Muhammad SAW tentang dua kekuatan yang bersatu bahwa manakala ada dua kekuatan dahsyat dalam dunia ini yakni ulama dan umaro, maka kelompok radikal termasuk yang mengganggu NKRI itu tidak ada apa-apanya.

Eep juga mengungkapkan, sebelum dilakukan pelantikan Jatman Jawa Barat, ratusan santri yang hadir membacakan Manakib Thoriqoh yang dipimpin Rois Jatman Jawa Barat, KH Sarkosi Subki.

Pelantikan dipimpin langsung perwakilan Jatman Pusat yakni KH Arsyad Muhammad. Selain pelantikan Jatman Jawa Barat, juga dilakukan pelantikan Mahasiswa Ahli Thoriqoh Al- Mu’tabaroh An Nahdliyah (Matan) UNU Cirebon.

Sementara itu, Rois Jatman Jawa Barat, KH Sarkosi Subki mengajak seluruh jamaah thariqah untuk menjaga bangsa ini.

“Semua warga thariqah di Indonesia wajib ikut menjaga dan menyelamatkan NKRI,” tegas KH Sarkosi saat menyampaikan sambutanya. (cas)

Sumber: http://perisainusantara.com/jatman-jabar-ulama-umaro-bersatu-kelompok-radikal-mati-kutu/

Berita

Gus Yaqut Ajak Umat Islam Gelar Shalat Istisqa

Published

on

By

Jakarta, JATMAN Online – Seiring dengan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.

“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” kata Gus Yaqut di Jakarta, Jumat (15/09).

Ia mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa’, adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fikih mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai shalat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Shalat Istisqa pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan lewat hadis riwayat Abu Hurairah RA.

Menurut Gus Yaqut, Shalat Istisqa menjadi bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

“Memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” ujarnya.

Adapun pelaksanaan Shalat Istisqa sama dengan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua.

Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.

Khatib lalu menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Continue Reading

Berita

PBNU Tetapkan Pergantian Sejumlah Jajaran Pengurus

Published

on

Jakarta, JATMAN Online – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pergantian sejumlah jajaran kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027.

Keputusan ini disahkan melalui terbitnya Surat Keputusan PBNU yang dikeluarkan pada Rabu (13/6/2023), Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027.

Dikutip dari laman NU Online, SK terbaru ini menjadi penanda berakhirnya SK PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022 tanggal 9 Jumadil Akhir 1443 H/12 Januari 2022 M tentang Pengesahan PBNU masa khidmah 2022-2027.

Melalui surat ini, PBNU juga menegaskan kepada para pengurus untuk melaksanakan tugas dengan berpedoman pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, dan peraturan yang ditetapkan dalam permusyawaratan NU.

“Mengamanatkan kepada nama-nama sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat keputusan ini untuk melaksankana tugas sebagia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027, dengan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Permusyawaratan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, serta berkewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepengurusan dalam Muktamar Ke-35 yang akan datang,” bunyi poin keempat belas surat tersebut.

Dalam surat tersebut, PBNU memberhentikan dengan hormat KH Amiruddin Nahrawi, H Ulyas Taha, dan H Robikin Emhas dari jabatan ketua PBNU. PBNU juga memberhentikan H Mardani H Maming dari jabatan bendahara umum PBNU dan H Ahmad Nadzir, H Burhanuddin Mochsen, dan H Ashari Tambunan dari bendahara PBNU.
Pemberhentian ini disertai dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini.

Selain itu, PBNU juga menetapkan KH Masyhuri Malik yang semula menjabat sebagai a’wan PBNU menjadi Ketua PBNU, H Nusron Wahid yang semula Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Ketua PBNU, dan H Amin Said Husni yang semula Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum PBNU. 

PBNU menetapkan H Mohammad Jusuf Hamka yang semula Ketua PBNU menjadi Bendahara PBNU, H Gudfan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU, dan H Fahmy Akbar Idries semula Bendahara PBNU menjadi Ketua PBNU.

Sementara itu, H Mohammad Faesal yang semula Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ditetapkan menjadi Ketua PBNU. PBNU juga menetapkan A Suaedy dan KH Ulil Abshar Abdalla sebagai Ketua PBNU, serta Hj Safira Machrusah, H Amir Ma’ruf, dan H Ahmad Ginanjar Sya’ban sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.

Continue Reading

Berita

Resmi Ditutup, Ini Rincian Pemenang MTQ JQHNU 2023

Published

on

Tanah Laut, JATMAN Online – Pimpinan Pusat Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PP JQHNU) mengumumkan daftar pemenang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional Ke-9 dan MTQ Internasional Ke-3 di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kamis (7/9/2023).

Ketua Umum PP JQHNU KH Saifullah Ma’shum menyampaikan MTQ bukan ajang untuk menunjukkan siapa paling baik dan menang. Lebih dari itu, MTQ adalah sarana untuk melawan beragam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Oleh karena itu, ia menaruh harapan besar kepada para qari dan qariah untuk dapat menebar alunan Al-Qur’an sampai ke seluruh pelosok Indonesia dan dunia.

“Rangkaian alunan Al-Qur’an dikembangkan di seluruh tanah air bahkan di seluruh dunia,” katanya saat memberikan sambutan penutupan MTQ Nasional Ke-9 dan MTQ Internasional Ke-3 JQHNU.

Dilansir dari NU Online, Kiai Saifullah menegaskan bahwa penyelenggaraan MTQ ini sebagai syiar dalam rangka memperkuat persaudaraan antarbangsa.

“Musabaqah untuk mendengungkan tema kemanusiaan, perdamaian, persaudaraan antarbangsa dan antarmanusia,” ucapnya.

Pengumuman pemenang ini didasarkan pada Surat Keputusan Nomor 01/A/SK/Dewan Hakim/9/2023 yang dibacakan Ustadz Zahid Lukman, Sekretaris Umum PP JQHNU.

Berikut ini daftar pemenang MTQ Internasional dan nasional JQHNU:

MTQ Internasional

Qari Terbaik

1. Sayyeid Musthofa Hussein dari Iran

2. Ahmad Khairi Novandra dari Indonesia

3. Aiman Ridwan dari Malaysia

Qari Harapan

1. Abdul Wadud dari Bangladesh

2. Akrom dari Thailand

3. Ruhul Amin dari India

MHQ 30 Juz Internasional

Hafiz Terbaik

1. Zahran Auzan dari Indonesia

2. Muhammad Jakareya dari Bangladesh

3. Agung dari Indonesia

Hafiz Harapan

1. Iqbal Haris dari Indonesia

2. Furqon dari Thailand

3. Shahrul Hanifi bin Shahrul Yusri dari Malaysia

MTQ Nasional

Qari Terbaik Putra

1. Ahmad Khairi Novandra dari PW JQHNU Sumatra Utara

2. Muhammad Mas’ud dari PW JQHNU Jawa Tengah

3. Shiddiq Min Syafawi dari PW JQHNU Kalimantan Selatan

Qari Harapan Putra

1. Habibi Hasan PW JQHNU Sulawesi Selatan

2. Wahyu Andi Saputra dari PW JQHNU Jawa Barat

3. Tantan Kital Barizo dari PW JQHNU DI Yogyakarta

Qariah Terbaik Putri

1. Dina Andriana dari PW JQHNU Kalimantan Selatan

2. Maesarah dari PW JQHNU Nusa Tenggara Barat (NTB)

3. Yanti Susanti dari PW JQHNU Banten

Qariah Harapan Putri

1. Darmawati Sua dari PW JQHNU Sulawesi Selatan

2. Lusiana Carli dari PW JQHNU Sumatra Selatan

3. Khairul Bariyyah dari Kalimantan Barat

MTQ Qiraah Sab’ah bil Mujawwad Nasional

Qori Terbaik Putra

1. Syahruddin dari PW JQHNU Kalimantan Selatan

2. Baharuddin dari PW JQHNU Sulawesi Selatan

3. H Dede Syamsuddin dari PW JQHNU Jawa Barat

Qari Harapan Putra

1. M Rohani dari PW JQHNU Jawa Tengah

2. Muhammad Iqbal Syaiful dari dari PW JQHNU Sumatera Utara

3. Abdul Minan dari PW JQHNU Lampung

Tilawah Qiraah Sab’ah Bil Mujawwad Putri

Qari’ah Terbaik Putri

1. Nurul Aliyah dari PW JQHNU Kalimantan Selatan

2. Manzilatur Rohmah dari PW JQHNU Jawa Timur

3. Aisopiah dari PW JQHNU Jawa Barat

Qari’ah Harapan Putri

1.Sri Wahyuningsih dari PW JQHNU Sumatera Utara

2. Amelia Yulistina dari PW JQHNU Sumatera Selatan

3. Siti Badiatul dari PW JQHNU Jawa Tengah

MHQ 30 Juz Nasional

Hafiz Terbaik Putra

1. Zahran Auzan dari PW JQHNU Sumatra Utara

2. Agung dari PW JQHNU Sulawesi Selatan

3. Iqbal dari PW JQHNU Jawa Timur

Hafiz Harapan Putra

1. M Ikhsan Mubarok dari PW JQHNU Sulawesi Tengah

2. M Haikal Afdi dari PW JQHNU NTB

3. Zainul Hifzi dari PW JQHNU Kalimantan Selatan

Hafizah Terbaik Putri

1. Aulia Al Husan dari PW JQHNU Sulawesi Selatan

2. Nuriyah dari PW JQHNU Kalimantan Selatan

3. Surotul Muqofah dari PW JQHNU Jawa Tengah

Hafizah Harapan Putri

1. Ummu Nahda dari PW JQHNU Banten

2. Aisy Maziyah dari PW JQHNU DI Yogyakarta

3. Masayu Dewi dari PW JQHNU Jawa Timur

Continue Reading

Facebook

Arsip

Trending