Connect with us

Berita

Halal Bihalal Kanzus Sholawat Kota Bekasi dan JATMAN Bekasi Utara

Published

on

Bekasi, JATMAN Online – Kanzus Sholawat Kota Bekasi dan Ghusniyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah) JATMAN Bekasi Utara, Darul Hasyimi Kota Bekasi, dan Asatizah PP Annur Kota Bekasi mengadakan pengajian rutin bulanan sekaligus halal bihalal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Auning Pondok Pesantren Annur Kota Bekasi, pada Ahad (22/5).

Dalam kesempatan itu pimpinan Pondok Pesantren Annur, H. Ahmad Ushtuchri memberikan tausiyahnya, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala mencintai orang-orang yang berbuat baik.

“Intinya pada halal bihalal ini selain kita bersyukur sudah menjalankan ibadah ramadan 30 hari kemarin berharap semua amal ibadah kita diterima Allah dan berbuah pahala dan diampuninya dosa-dosa kita,” ujarnya.

Pimpinan Ponpes An-Nur itu juga menjabarkan, terkait tiga ciri orang yang mendapatkan predikat kemenangan ramadan dalam perspektif Al-Quran.

“Ada 3 ciri khas orang yang berhak dikatakan menang dan kembali fitri, itu adalah orang-orang yang yunfikuna fi syarroi waddhorro, menginfakkan hartanya di jalan Allah pada saat lapang maupun sempit. Jadi orang yang lulus puasanya pasti akan lebih dermawan,” jelas Ketua Kanzu Shalawat Kota Bekasi ini.

Tokoh Bekasi Utara tersebut melanjutkan, Kedua, wal kadzibina ghoidzo dia mampu mengendalikan amarahnya artinya pengendalian dirinya pasti lebih baik.

“Ketiga, wal aafina aninnaas. Sudah dermawan, pengendalian dirinya baik ditambah dia punya hati yang luas yang selalu memaafkan kesalahan orang lain,” tambahnya.

Ustadz Ushtuchri mengajak agar majelis Kanzus Sholawat ini bisa terus berkembang dapat memberikan warna juga syiar dalam dakwah islam khususnya Islam rahmatan lil alamin yang selalu diusung oleh Maulana Habib Luthfi Bin Yahya.

Taklim Kanzus Sholawat dalam misinya selain menghidupkan sholawat namun juga mejadi pusat dzikir dan taklim dan tentu sebagai bagian dari upaya merekatkan dan mengokohkan NKRI sebagaimana yang dicontohkan oleh Maulana Habib Luthfi Bin Yahya yang selalu menekankan pentingnya Hubbul Wathon yang merupakan bagian dari iman dan implementasi keislaman yang kemudian diejawantahkan dalam kecintaan kepada tanah air dan merupakan warisan dari para pejuang dari alim ulama terdahulu.

“Tentu ini menjadi penting mengingat dalam pergaulan global saat ini identitas bangsa menjadi sebuah krusial apalagi hari ini kita memperingari Hari Kebangkitan Nasional,” kata Legislator Kota Bekasi ini.

Dalam agenda tersebut dilangsungkan acara pelafalan dzikir khususnya ratibul kubro, dzikir kanzus sholawat dilanjutkan dengan pengajian taklim ilmu fiqih fathul qorib yang diasuh oleh ustadz Mumtadz dan juga adabul muridin (adab para pencari ilmu) yang diasuh langsung oleh K.H. Sofyan Junaedi Nur.

Diketahui, Majelis Kanzus Sholawat yang dipimpin langsung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya yang berpusat di Pekalongan. Adapun yang berlokasi di Ponpes Annur Bekasi Utara merupakan cabang dari Pekalongan.

Agenda yang dihadiri oleh para alim ulama dari seluruh penjuru Kota Bekasi ini diantaranya dihadiri pula oleh para pengurus JATMAN Kota Bekasi yang juga pengurus dari JATMAN-JATMAN se-kecamatan diseluruh Kota Bekasi, juga termasuk yang hadir pula para pengurus majelis taklim Daarul Hasyimi Kota Bekasi yang merupakan pimpinan langsung dari Habib Baharuddin bin Habib bin Yahya atau putra sulung beliau.

Majelis Kanzus Sholawat di Kota Bekasi didirikan pada Oktober tahun lalu sebagai perintah langsung dari Maulana Habib Luthfi Bin Yahya bersamaan ketika meresmikan UREKA Mart pertama se Indonesia yang berlolokasi di Pondok Pesantren An Nur.

Berita

Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf

Published

on

Jakarta, JATMAN Online – Khodimut Thariqah Naqsabandiyah KH. Ahmad Nafi menjelaskan setelah tarbiyah syariat, selanjutnya tarbiyah qulub. Ilmu tasawuf, memperbaiki nafsu, membuka hijab. Orang yang sudah bersyariat, berfiqih, bertasawuf maka itulah orang yang sampai pada hakikat.

“Hakikat adalah sempurnanya iman. Yakni, dalam kitab Lathoiful Isyaroh, hidupnya kalbu bersama Allah kapanpun, dimanapun, dengan siapapun. Kita tidak hanya mencegah hawa nafsu saat ibadah, tapi saat dalam pekerjaan,” kata Kiai Nafi saat mengadiri Pengajian Bulanan di Pesantren Mahasiswa Daarusshohabah, Jalan Pemuda Asli II No. 20 RT 03/03, Rawamangun, DKI Jakarta, Kamis (14/09/2023).

Pengasuh PP Raden Rahmat Sunan Ampel Jember ini menyampaikan kalau baik dengan orang yang baik itu wajar. Kalau hati bersih, ketemu orang maksiat atau buruk atau kriminal saja selalu husnuzon.

“Gimana caranya bersih hati? Kita harus tawadlu berhadapan dengan orang maksiat. Itu diterangkan dalam kitab Nasoihul ibad, caranya lihatlah bahwa rahmat Allah mungkin diberikan pada siapapun yang dikehendaki-Nya, sekalipun manusia itu ahli maksiat. Jika dia mendapat hidayah, bisa husnul khatimah. Kita tidak bisa menjamin bisa husnul khotimah,” jelasnya.

“Bencilah pada perilakunya, jangan benci pada orangnya. Ketika kita tidak bisa tawadlu, berarti ada kesombongan dalam hati,” tambahnya.

Menurut Kiai Nafi, cita-cita mulia adalah baik di dunia dan akhirat, tercegah dari neraka, masuk surga tanpa melihat neraka, tanpa hisab. Gimana caranya? Jadilah orang-orang pilihan Allah. Jadilah orang-orang yang shalih (ibadah dan muamalah).

“Ibadah jangan jasmani saja, isi juga dengan ruhaniyah, sambung dengan Nur Nabi, yakni sambunglah dengan orang-orang yang menjadi jalan menuju Allah. Jadilah orang yang bisa menjadi sahabat terbaik bagi semua orang,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Sebarluaskan Tarekat, JATMAN Jateng dan DIY Gelar Manaqib Kubra

Published

on

Semarang, JATMAN Online – Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Idaroh Wustho Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) menggelar Manaqib Kubro di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Nyatnyono, Ungaran, Semarang, Sabtu (9/9/2023).

Manaqib Kubro, Istighosah, Bahtsul Masail, Temu Mursyid, dan Pengajian Akbar murupakan kegiatan rutin keliling 6 bulan sekali di 41 Syu’biyyah yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Manaqib Kubro ini turut dihadiri oleh perwakilan pengurus Idarah Aliyyah, pengurus Idarah Wustho Jateng dan DIY, Pengurus Syu’biyyah, para masyaikh dan habaib, serta TNI – Porli setempat dan tamu undangan lainnya.

Menurut Mudir JATMAN Jateng KH Ahmad Sa’id Lafif, Musyawarah Idaroh Wustho merupakan program JATMAN yang rutin dilakukan satu tahun dua kali.

“Program ini akan berkelanjutan terus menerus merupakan bagian Khidmah kita terhadap Thoriqoh.Musyawarah Idharoh Wustho ini bentuk komunikasi yang baik, sehingga menjalankan JATMAN Jateng berkembang pesat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,’’ katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal JATMAN Idaroh Aliyyah KH. Mashudi dalam sambutannya menyampaikan atas nama JATMAN Idaroh Aliyyah mengapresiasi kegiatan pengajian akbar dan manaqib kubro ini

“Sejak pagi sampai sekarang dengan pengajian akbar dan tadi kita mengikuti bersama-sama maulidurrasul, kami yakin bahwa ini adalah arena untuk menjadikan majelis ini majelis yang mubarak. Sepulang dari mejelis ini semuanya diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.

Kiai Mashudi menjelaskan mejelis seperti inilah yang dikemas dan dikawal oleh JATMAN menjadi salah satu ngerem datangnya kiamat.

“Tidak akan terjadi kiamat selagi masih ada orang yang wirid dzikir Allah, Allah, Allah. Itulah garapan dari JATMAN, mengistiqomahkan wirid. Jadi, barangsiapa yang diberikan kekuaran berdzikir maka yang bersangkutan akan diberi tanda-tanda kewalian,” jelasnya.

“Jadi, JATMAN itu bukan hanya diikuti oleh bapak-bapaknya saja tapi ibu-ibunya juga berthoriqoh. Polisi berthoriqoh, tantara berthoriqoh. Mari kita do’akan dengan didampingi TNI-POLRI JATMAN semakin besar. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” tambahnya.

Mudah-mudahan majelis ini, lanjutnya, menjadikan kita semakin cinta kepada Rasululah shalallahu ‘alaihi wassalam. Ketika kita berkhidmah kepada Allah maka segala sesuatu akan tunduk kepada kita.

“Itulah sebabnya JATMAN sedang mengembangkan salah satu lajnah, yaitu lajnah Wathonah (Wanita Thoriqoh an Nahdliyyah). Kemudian lajnah MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabah an Nahdliyyah),” paparnya.

“Mudah-mudahan semua program yang sudah direncanakan oleh Idarah Aliyyah berserta Idaroh Wustho, Syu’biyyah, Ghusniyyah, dan Sa’afiyyah Se-Indonesia dimudahakan Allah dan akhirnya JATMAN menjadi jam’iyyah salah satu yang bisa mengamankan Indonesia yang kita cintai ini, menjadi Indonesia semakin hebat dan maju,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Gus Yaqut Ajak Umat Islam Gelar Shalat Istisqa

Published

on

By

Jakarta, JATMAN Online – Seiring dengan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.

“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” kata Gus Yaqut di Jakarta, Jumat (15/09).

Ia mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa’, adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fikih mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai shalat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Shalat Istisqa pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan lewat hadis riwayat Abu Hurairah RA.

Menurut Gus Yaqut, Shalat Istisqa menjadi bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

“Memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” ujarnya.

Adapun pelaksanaan Shalat Istisqa sama dengan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua.

Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.

Khatib lalu menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Continue Reading

Facebook

Arsip

Trending