Banyumas, JATMAN Online – Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabarah an Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya menghadiri Korem 071/Wijayakusuma Bersholawat di Lapangan Upacara Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas, Senin (4/9/2023).
Acara Korem 071/Wijayakusuma Bersholawat tersebut digelar dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-62. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, selain dihadiri oleh Habib Lutfi juga dimeriahkan oleh musik Hadrah Azzahir pimpinan Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf bin Abu Bakar Assegaf dari Pekalongan.
Habib Luthfi bin Yahya dalam tausyiahnya menyampaikan agar masyarakat bangsa Indonesia untuk tidak “kepaten obor” atas apa yang telah diperjuangkan para syuhada Kusuma Bangsa Indonesia.
“Masyarakat harus bisa “menghandarbeni”, rasa memiliki bangsa dan negara dengan berbuat positif dan terbaik bagi bangsa dan negaranya,” kata Habib Luthfi.
Ketua Forum Sufi Dunia ini mengungkapkan, ulang tahun perlu dilakukan sebagai wahana untuk mengenang dan mengingat jasa para leluhur pendiri bangsa, begitu pula dengan kegiatan ini untuk mengingat para pendiri Korem 071/Wijayakusuma.
“Kita memperingatinya bukan hanya melaksanakan kegiatan ramai-ramai, melainkan sebagai rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberkahi kemerdekaan karena jasa para leluhur bangsa. Tentang hal itu, kita sekarang hanya untuk menjaga kemerdekaan itu dengan kegiatan yang positif,” jelasnya.
Menurutnya, untuk kemerdekaan itu, hanya ada satu kata yang harus tertanam di setiap sanubari warga bangsa yakni menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang lainnya bisa berubah, akan tetapi merah putih nya tetap dan tidak berubah. Ternyata di dalam merah putih itu ada makna yang terkandung yang luar biasa yakni harga diri bangsa, kehormatan bangsa, jati diri bangsa.
“Kirab merah putih kita kirabkan, akan kembali membangkitkan rasa handarbeni dan rasa memiliki bahwa tegaknya merah putih itu berdarah bukan berhadiah. Maka perlu ada ulang tahun satuan untuk membangkitkan kembali, karena itu tidak berdiri sekonyong-konyong dan banyak mengandung makna luar biasa tanggung jawab kita kepada tanah airnya. Itulah ulang tahun yang bukan sekadar ramai-ramai dalam merayakannya,” ucapnya.
Ulama asal Pekalongan ini juga mengungkapkan, perjuangan itu harus diteruskan oleh generasi penerusnya dengan membuat suatu kontribusi yakni kita jaga NKRI.
“Kita jaga NKRI, bukti kita cinta tanah air. Tunjukan bahwa kami bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini juga mengapresiasi atas diselenggarakannya kegiatan Korem 071/Wijayakusuma Bersholawat. Dikatakan dengan adanya kegiatan ini, ekonomi masyarakat disekitar menjadi bangkit.
“Inilah bukti, bahwa kegiatan ini dapat menghidupkan UMKM dan transportasi turut laris. Inilah hikmahnya, dalam peringatan ini secara tidak langsung ikut membangun ekonomi, karena pertahanan nasional, tidak hanya dilakukan oleh TNI Polri saja, namun juga dari aspek ekonomi, pendidikan, pertanian,” terangnya.
Habib Luthfi mengajak mari kita jaga keutuhan NKRI. Keindahan ibu Pertiwi terhias untaian mutiara, membangun bangsa yang sejati harum namanya di Nusantara, jejak-jejak para pendahulu sejarah saksi kehidupannya, tersurat tersirat masa lalu jadi bekal penerusnya.
“Merah Putih melekat di dada, disina ing bancaran imaman, di manapun kita berada tetap cinta Indonesia. Jaga NKRI jangan sampai terpecah belah,” ungkapnya.