Seperti biasanya setiap tahun Pengurus Komisariat Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah Universitas Negeri Jakarta (PK MATAN UNJ) memperingati Hari Santri Nasional.
Di tahun sebelum-sebelumnya dimeriahkan dengan kirab disekitaran kampus, namun dikarenakan pandemi akhirnya MATAN UNJ menggelar acara webinar via Zoom Meeting dalam rangka HSN bertemakan “Implementasi Tasawuf Terhadap Spiritualitas Mahasantri di Era Pandemi Covid-19” pada sabtu (7/11).
Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan maulid simthudduror, yang ditujukan sebagai tabarruk dari momentum Maulid Nabi Muhammad Shallallhu ‘Alaihi Wassalam. Menariknya di pembukaan terdapat pembacaan Teks Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama, hal ini untuk mengingatkan para kader MATAN atas jasa-jasa ulama dalam memperjuangakn kemerdekaan.
Kegiatan ini juga dihadari oleh pembina MATAN UNJ Dr. Andy Hadiyanto sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial. Dalam sambutannya, beliau menegaskan kepada Mahasiswa selain menerapkan 3 M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), hendaknya mahasiswa juga menanamkan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. KH. Ali. M. Abdillah selaku pembicara utama menyampaikan hendaknya menyikapi virus corona ini dengan tawakal yang disertai ikhtiar.
“Dalam segi tasawuf kita memandang pandemi Covid-19 sebagai kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala sehingga sikap kita seharusnya tidak perlu takut secara berlebihan, memasrahkan pada Allah dengan diiringi ikhtiar kita dalam mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan,” ucap Kyai Ali dalam materinya.
Dijelaskan, melalui Covid-19 ini banyak hikmah yang dapat dijadikan pembelajaran. Sehingga itu semua bisa menjadi intropeksi diri.
“Beberapa hikmah yang bisa kita petik dari pandemi ialah bahwasanya Allah memberitakan lewat pandemi ini yang dapat diinterpretasikan bahwa manusia hanyalah makhluk lemah, yang bisa kalah dengan makhluk kecil seperti virus Covid-19 ini. Kemudian lewat pandemi Covid-19 ini, Allah mengingatkan kepada manusia tentang ajal atau kematian yang tidak dapat disangka atau diterka oleh pendeteksi apa pun,” kata Ketua MATAN DKI Jakarta.
Diakhir diskusi pengasuh Yayasan al rabbani islamic college memberikan ijazah kepada para hadirin dan berpesan agar senantiasa istiqamah dalam berdzikir dan bershalawat.
“Oleh karena itu, kita harus senantiasa memperkuat ruhiyah kita dengan dzikir dan sholawat. Karena lewat ruhiyah atau batin yang kuat, akan berdampak pula pada peningkatan imunitas tubuh kita. Sehingga kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit, baik lahir maupun batin,” pesannya.
Beliau pun mengijazahkan dzikir nafi isbat yaitu laa ilaaha ilallah dan sholawat yang diijazahkan Allahumma sholli ‘alaa sayyidina muhammadin wa ‘ala aali sayyidina muhammad bi ‘adadi kulli daa’in wa dawaa’, sebanyak 100 kali. [Hafis]
Makassar, JATMAN Online – Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah al Muktabarah an Nahdliyyah (MATAN) melakukan kunjungan dan silaturahmi ke kediaman Rais Awwal Idarah Aliyyah JATMAN, Al Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka, Rabu (26/07) kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Ketum PP MATAN yang akrab disapa Gus Hasan juga menemui kader-kader MATAN di Sulawesi Selatan untuk mengajak diskusi seputar militansi yang dimiliki oleh pemuda tarekat yang ada di wilayah tersebut
Dalam prakatanya, Gus Hasan mengajak sahabat MATAN menyediakan diri untuk turun gunung berkhidmah menyampaikan ajaran tentang makarimal akhlaq dan pemahaman yang baik tentang syariat yang baik dan benar sesuai tuntunan para guru mursyid.
“Sahabat MATAN idealnya tidak terjebak dengan kenyamanan. Ketika sudah banyak disowani misalnya, sahabat MATAN diharapkan mau berkumpul dengan anak-anak muda di luar komunitas tarekat dan masyarakat awam,” ungkapnya.
Beliau melanjutkan bahwa cara menunjukkan kedekatan kita kepada guru mursyid adalah menjadikan dawuh-dawuhnya sebagai acuan dalam menjalani kehidupan, baik itu di keluarga, lingkungan pendidikan, organisasi dan bermasyarakat.
“Bagaimana kemudian sahabat MATAN bisa menterjemahkan dawuh-dawuh guru sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dan menyampaikannya dengan bahasa yamg mudah dipahami,” lanjutnya.
Berkaitan dengan akan diadakannya pileg dan pilpres di tahun 2024, Gus Hasan juga menyampaikan bahwa baiknya sahabat MATAN tidak diperkenankan menggunakan bendera MATAN untuk kepentingan politik tertentu sebagaimana yang juga diingatkan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya.
Selain dihadiri oleh Shahibul Bait, acara ini juga dihadiri oleh Mudir Wustha JATMAN Sulawesi Selatan Prof. Dr. Kadir Ahmad, Ketua MATAN Sulawesi Selatan Dr. Mahmud Suyuthi, beserta beberapa mursyid di sekitar Makassar.
Demak, JATMAN Online – Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah wal Mu’tabarah An Nahdliyyah (PP MATAN) mengadakan Haul Masayikh JATMAN sekaligus Sidang Pleno PP MATAN yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Makwa Futuhiyyah Ndalem, Sabtu-Minggu (17-18/06).
Pembina PP MATAN, Romo Prof. KH. Abdul Hadi yang meresmikan pembukaan kegiatan tersebut menyampaikan bagaimana perjalanan thariqah sejak era KH. Muslih dan KH.Ahmad Muthohar. Beliau juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu harus diteruskan oleh generasi muda, yang dalam hal ini adalah MATAN.
“MATAN diharapkan mampu mendakwahkan ajaran yang akhlak yang bertujuan mencapai ridla Allah Ta’ala di kalangan mahasiswa dan kampus-kampus.” Kata KH. Abdul Hadi.
Sementara itu, Ketua umum PP MATAN Gus Hasan Chabibie mengatakan bahwa ke depannya MATAN perlu menyusun konsep kerja yang aplicable mulai dari tataran cabang, wilayah maupun pusat.
“Pemuda Tarekat diharapkan mampu menyusun program kerja yang jelas untuk mengawal dakwah tarekat dan tasawuf,” kata Kepala Pusdatin Kemendikbud RI tersebut.
Sebelum memulai sidang pleno, peserta yang terdiri dari pengurus pusat bidang pengkaderan di seluruh Indonesia terlebih dahulu melakukan ziarah dan tawasul kepada masyayikh Ponpes Futuhiyyah yang dipimpin oleh Zurriyah yaitu Gus Hasanain Haikal.
“Dalam tarekat, tarbiyah tentang berterimakasih kepada masayikh para pendahulu adalah menjadi sangat penting, karena sebagaimana dalil ‘lam yasykurinnas lam yasykurillah’ – yang tidak mengerti cara berterimakasih kepada manusia, tidak akan pernah mengerti cara berterimakasih kepada Allah Ta’ala,” pungkas Gus Haikal sebelum membacakan doa.
Jakarta, JATMAN Online – Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menggelar ziarah kubur ke ulama-ulama di Jakarta, Sabtu (10/06/2023).
Ziarah kubur MATAN UNJ ini diikuti belasan Mahasiswa UNJ. Ketua MATAN UNJ Achmad Fadillah menyampaikan rombongan awalnya berkumpul di kampus kemudian menuju ke Makam Ulama yang ada di Jakarta Timur dan Pusat.
“Kali ini MATAN UNJ berziarah ke Makam Pangeran Jayakarta, Makam Habib Cikini atau Habib Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi, dan Makam Habib Ali bin Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi biasa dikenal Habib Ali Kwitang,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua MATAN UNJ Alif Shohibudin mengingatkan kepada para peziarah agar senantiasa memohon dan meminta hanya kepada Allah. Sedangakan ziarah ke makam ulama hanya sebagai washilah saja.
“Kita ziarah bukan karena untuk berharap kepada para ahli kubur. Akan tetapi, kita datang kesini tujuannya untuk mengirim Al Fatihah kepada para ahli kubur dan sebagai pengingat buat kita semua bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian,” jelasnya.
Keguatan ziarah ditutup dengan makan bersama di sekitaran makam Habib Ali kwitang bersama para peziarah dan pengurus MATAN UNJ 2023.