Connect with us

MATAN

Comming Soon: PW MATAN Maluku Akan Gelar Webinar Nasional

Published

on

Maluku, JATMAN Online – Dalam waktu dekat ini, Pengurus Wilayah Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (MATAN) Provinsi Maluku akan gelar Webinar Nasional dengan mengusung tema, “Tadzkiyatun Nafs: Solusi Ke-Beragama-an bagi Generasi Milenial dalam Konteks Ke-Indonesia-an”. Yang direncanakan pelaksanaannya melalui virtual zoom pada Sabtu 20 Mei 2023 pukul 13.00 WIB atau 15.00 WIT mendatang.

Ketua MATAN Maluku, Ramdhani Pelupessy mengatakan tema tersebut diangkat dalam kegiatan Webinar Nasional karena mencermati ada banyak masalah yang dihadapi generasi milenial sekarang ini. Masalah utama yang dihadapi adalah soal ideologi radikalisme yang mulai masuk ke alam pikir generasi milenial di Indonesia. Hal ini tentu akan mengganggu wawasan kebangsaan generasi milenial tentang nasionalisme dan patriotisme terhadap keberlangsungan serta keutuhan NKRI di masa mendatang.

“Fakta tentang sebagian generasi milenial di Indonesia yang telah terkontaminasi gerakan radikalisme sudah terlampau banyak terjadi. Sebagian diantara mereka terkontaminasi melalui platform-platform digital seperti Facebook, Whatsapp, Telegram, Instagram, dan sejenis lainnya,” ungkapnya.

Pelupessy menjelaskan, ada satu kasus yang mengenai gadis berusia remaja yang terkontaminasi ajaran radikalisme melalui salah satu platform digital (media sosial) sehingga mengharuskannya untuk terlibat dalam ISIS di Suriah. Karena wawasan keagamaan dan ke-Indonesia-an yang minim maka ia pun terbius ajaran radikalisme tersebut.

“Gadis remaja itu meyakini bahwa ajaran radikalisme adalah benar, dan baginya bahwa yang membuat umat Islam hancur karena pemerintah tidak menerapkan ‘Negara Islam”. Sehingga baginya pemerintah sekarang adalah thogut dan kafir yang patut diperangi. Gadis remaja ini lalu mengajak kedua orang tuanya terlibat dalam gerakan radikalisme tersebut. Karena orang tuanya pun memiliki pemahaman agama dan ke-Indonesia-an yang juga minim, maka sekeluarga pun terlibat dalam gerakan radikalisme tersebut,” lanjutnya.

“Luar biasanya gadis remaja ini karena ia tidak hanya mempengaruhi orang tuanya saja, melainkan juga 25 kerabat lainnya seperti nenek, paman, bibi, sepupunya, dan saudara perempuannya untuk terlibat dalam gerakan radikalisme tersebut. Bahkan mereka rela menjual rumah di Jakarta untuk berangkat ke Suriah dan terlibat dalam gerakan radikalisme ISIS di sana.”

Pelupessy juga mengatakan bahwa itu baru satu ‘case’ yang disodorkan di sini. Tentu masih ada banyak kasus-kasus serupa lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran radikalisme mulai masuk di kalangan generasi milenial kita sekarang ini benar adanya. Bukan ilusi atau bahkan fiksi. Tapi benar-benar faktual adanya. Belum lagi jika kita perhatikan kondisi demografi Indonesia di masa mendatang akan didominasi tiga entitas masyarakat utama, yakni masyarakat urban (56,7%), middle class (62,8%), dan milenial (34,7%).

Informasi tentang kondisi demografi ini menurut Pelupessy meperolehnya saat mengikuti kegiatan Moderasi Beragama di Yogyakarta pada Desember 2022 lalu yang diselenggarakan UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan Diktis Kemenag dan LPDP-Kemenkeu RI.

Fakta tentang penggunaan media sosial itu tentu didominasi generasi milenial kita sekarang ini. Artinya, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia di masa mendatang akan menghadapi tantangan internal dan ancaman eksternal yang berat. Jika Indonesia melalui pemerintah, ormas Islam (NU, Muhammadiyah, dan lainnya), organisasi mahasiswa (HMI, PMII, GMNI, IMM, dan lainnya), semua lengah dan diam (menjadi ‘silent majority’), maka situasi ini akan menjadi boomerang bagi keutuhan dan kesatuan NKRI di masa mendatang.

Dengan kata lain, Indonesia akan bisa bubar jika semua lengah dan diam menghadapi arus radikalisme yang mulai masuk menggerogoti alam pikir generasi milenial melalui platform-platform digital. Mencermati fenomena ini, maka kami PW MATAN Maluku menyelenggarakan kegiatan Webinar Nasional dengan tujuan mengisi wawasan keagamaan tentang tasawuf (tadzkiyatun nafs) yang dapat menjadi solusi melahirkan perilaku beragama yang toleransi serta inklusif di tengah kondisi pluralitas di Indonesia.

Intinya, kegiatan ini berusaha menangkal isu-isu radikalisme pada generasi milenial dengan strategi memberi pemahaman tasawuf dan ke-Indonesia-an bagi generasi milenial, sehingga tercipta nasionalis dan patriotisme yang tinggi terhadap NKRI di masa mendatang secara terus-menerus. Tentang bagaimana tasawuf dengan teknik ‘tadzkiyatun nafs’ dapat menangkal isu-isu radikalisme pada generasi milenial, ini dapat Anda ketahui apabila anda sekalian mengikuti kegiatan Webinar Nasional sesuai jadwal yang telah kami sampaikan di awal tulisan ini.

Selain itu, kegiatan ini juga akan menghadirkan pembicaraan tentang bagaimana kita dapat mendeteksi simtom-simtom radikalisme sejak dini, serta bagaimana genealogi radikalisme di Indonesia. Topik-topik ini perlu kita ketahui bersama sehingga kita dapat mengetahui bagaimana radikalisme itu berkembang di Indonesia, apa ciri-ciri utamanya, serta bagaimana upaya kita menangkalnya melalui ‘tadzkiyatun nafs’ sebagai teknik mawas diri dalam ajaran tasawuf.

Adapun para pembicara yang kami hadirkan adalah;
(1) Tuan Guru Chairudin Talaohu, Lc (Mudir JATMAN Maluku); yang akan berbicara tentang Konstruksi nalar idiologi dan peran ketasawufan dalam menangkal radikalisme.
(2) Ustad Sofyan Tsauri (Eks-aktivis Radikalisme); berbicara tentang membongkar ketertutupan dan penyelewengan radikalisme melalui deteksi ciri dan ajarannya.
(3) Ustad Arif Budi Setyawan (Mantan Napiter dan Peneliti di Kreasi Prasasti Perdamaian); mengawinkan antara nalar islami dengan nalar modern solusi tadziyatun nuffus dalam beragama.
(4) Dr. H. Abdul Rauf, M.Ag (Ketua Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme – FKPT Maluku). Berbicara tentang geneologi radikalisme, melacak akar radikalisme di Indonesia.

Sebagai penutup Pelupessy berharap semua elemen dapat mengikuti webinar diatas, mengingat betapa menarik dan pentingnya topik-topik dalam pembicaraan tersebut, apalagi kegiatan Webinar Nasional ini akan menghadirkan para pembicara yang tidak sekedar tahu tentang isu-isu tersebut dalam tataran logika, namun juga pernah dan terlibat sebagai pelaku utama di dalamnya.

Berita

Ketum MATAN Sambangi Kader Muda Tarekat Sulawesi Selatan

Published

on

Makassar, JATMAN Online – Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah al Muktabarah an Nahdliyyah (MATAN) melakukan kunjungan dan silaturahmi ke kediaman Rais Awwal Idarah Aliyyah JATMAN, Al Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka, Rabu (26/07) kemarin.

Dalam kunjungan tersebut, Ketum PP MATAN yang akrab disapa Gus Hasan juga menemui kader-kader MATAN di Sulawesi Selatan untuk mengajak diskusi seputar militansi yang dimiliki oleh pemuda tarekat yang ada di wilayah tersebut

Dalam prakatanya, Gus Hasan mengajak sahabat MATAN menyediakan diri untuk turun gunung berkhidmah menyampaikan ajaran tentang makarimal akhlaq dan pemahaman yang baik tentang syariat yang baik dan benar sesuai tuntunan para guru mursyid.

“Sahabat MATAN idealnya tidak terjebak dengan kenyamanan. Ketika sudah banyak disowani misalnya, sahabat MATAN diharapkan mau berkumpul dengan anak-anak muda di luar komunitas tarekat dan masyarakat awam,” ungkapnya.

Beliau melanjutkan bahwa cara menunjukkan kedekatan kita kepada guru mursyid adalah menjadikan dawuh-dawuhnya sebagai acuan dalam menjalani kehidupan, baik itu di keluarga, lingkungan pendidikan, organisasi dan bermasyarakat.

“Bagaimana kemudian sahabat MATAN bisa menterjemahkan dawuh-dawuh guru sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dan menyampaikannya dengan bahasa yamg mudah dipahami,” lanjutnya.

Berkaitan dengan akan diadakannya pileg dan pilpres di tahun 2024, Gus Hasan juga menyampaikan bahwa baiknya sahabat MATAN tidak diperkenankan menggunakan bendera MATAN untuk kepentingan politik tertentu sebagaimana yang juga diingatkan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

Selain dihadiri oleh Shahibul Bait, acara ini juga dihadiri oleh Mudir Wustha JATMAN Sulawesi Selatan Prof. Dr. Kadir Ahmad, Ketua MATAN Sulawesi Selatan Dr. Mahmud Suyuthi, beserta beberapa mursyid di sekitar Makassar.

Continue Reading

Berita

Sidang Pleno MATAN, Pemuda Perlu Mengawal Dakwah Tarekat dan Tasawuf

Published

on

Demak, JATMAN Online – Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah wal Mu’tabarah An Nahdliyyah (PP MATAN) mengadakan  Haul Masayikh JATMAN sekaligus Sidang Pleno PP MATAN yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Makwa Futuhiyyah Ndalem, Sabtu-Minggu (17-18/06).

Pembina PP MATAN, Romo Prof. KH. Abdul Hadi yang meresmikan pembukaan kegiatan tersebut menyampaikan bagaimana perjalanan thariqah sejak era KH. Muslih dan KH.Ahmad Muthohar. Beliau juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu harus diteruskan oleh generasi muda, yang dalam hal ini adalah MATAN.

“MATAN diharapkan mampu mendakwahkan ajaran yang akhlak yang bertujuan mencapai ridla Allah Ta’ala di kalangan mahasiswa dan kampus-kampus.” Kata KH. Abdul Hadi.

Sementara itu, Ketua umum PP MATAN Gus Hasan Chabibie mengatakan bahwa ke depannya MATAN perlu menyusun konsep kerja yang aplicable mulai dari tataran cabang, wilayah maupun pusat.

“Pemuda Tarekat diharapkan mampu menyusun program kerja yang jelas untuk mengawal dakwah tarekat dan tasawuf,” kata Kepala Pusdatin Kemendikbud RI tersebut.

Sebelum memulai sidang pleno, peserta yang terdiri dari pengurus pusat bidang pengkaderan di seluruh Indonesia terlebih dahulu melakukan ziarah dan tawasul kepada masyayikh Ponpes Futuhiyyah yang dipimpin oleh Zurriyah yaitu Gus Hasanain Haikal.

“Dalam tarekat, tarbiyah tentang berterimakasih kepada masayikh para pendahulu adalah menjadi sangat penting, karena sebagaimana dalil ‘lam yasykurinnas lam yasykurillah’ – yang tidak mengerti cara berterimakasih kepada manusia, tidak akan pernah mengerti cara berterimakasih kepada Allah Ta’ala,” pungkas Gus Haikal sebelum membacakan doa.

Continue Reading

Berita

MATAN UNJ Kembali Gelar Ziarah Kubur, Ini Tujuannya

Published

on

Jakarta, JATMAN Online – Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menggelar ziarah kubur ke ulama-ulama di Jakarta, Sabtu (10/06/2023).

Ziarah kubur MATAN UNJ ini diikuti belasan Mahasiswa UNJ. Ketua MATAN UNJ Achmad Fadillah menyampaikan rombongan awalnya berkumpul di kampus kemudian menuju ke Makam Ulama yang ada di Jakarta Timur dan Pusat.

“Kali ini MATAN UNJ berziarah ke Makam Pangeran Jayakarta, Makam Habib Cikini atau Habib Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi, dan Makam Habib Ali bin Abdurrohman bin Abdullah bin Muhammad Al Habsyi biasa dikenal Habib Ali Kwitang,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua MATAN UNJ Alif Shohibudin mengingatkan kepada para peziarah agar senantiasa memohon dan meminta hanya kepada Allah. Sedangakan ziarah ke makam ulama hanya sebagai washilah saja.

“Kita ziarah bukan karena untuk berharap kepada para ahli kubur. Akan tetapi, kita datang kesini tujuannya untuk mengirim Al Fatihah kepada para ahli kubur dan sebagai pengingat buat kita semua bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian,” jelasnya.

Keguatan ziarah ditutup dengan makan bersama di sekitaran makam Habib Ali kwitang bersama para peziarah dan pengurus MATAN UNJ 2023.

Continue Reading

Facebook

Arsip

Trending