Connect with us

Berita

Brigjen Achamd Fauzi Ziarahi Makam Raden Saleh Kanzus Sholawat Bogor

Published

on

Bogor, JATMAN Online – Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi pada Jumat Wage menghadiri acara Kanzus Sholawat Bogor berziarah ke Makam Tokoh Pelukis Dunia, Raden Saleh dengan nama lengkapnya Sayyid Soleh bin Husein bin Awudh bin Hasan bin Awudh bin Hasan bin Idrus bin Muhammad bin Hasan bin Yahya, lahir di Semarang 1813 dan meninggal di Kota Bogor 1880.

Joglo dan Prasasti menambah kewibawaan Sang Tokoh pelukis dunia yang berada di area pemakaman, Maqbarah dengan Joglo dan Prasasti Raden Saleh yang pada bulan September 2021 lalu diresmikam oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pimpinan Pusat Kanzus Sholawat Pekalongan. Menjadi destinasi Wisata Ziarah untuk menumbuhkan jiwa spritual bagi warga Nahdliyin yang notabene tak lepas dari amaliyah tersebut.

Napak tilas di tempat penuh berkah ini adalah kemestian bagi seorang yang beriman kepada Allah SWT akan kematian. Belajar dari ketokohan para wali min aulia Allah akan mendekatkan diri kepada sang Pencipta.

“Menziarahi Makam Raden Saleh dapat memberikan jiwa nasionalisme dan meningkatkan kepercayaan kita kepada kebesaran Allah SWT. Yang telah menganugrahi keahlian atau kemahiran dalam mengabadikan moment-moment luar biasa di zamannya dan bisa sampai kepada kita saat ini, lukisan maha karya yang luar biasa dari Tokoh Raden Saleh”, ucap Komandan Korem atau Danrem 061 Surya Kencana.

Ziarah Maqbarah Jum’at Wage Raden Saleh merupakan kegiatan yang diamanahkan Maulana Habib Luthfi bin Yahya kepada Jamaah Kanzus Sholawat Bogor.

Ziarah dipandu oleh Gus Turmudi dengan pembacaan Yasiin, Dzikir dan Tahlil sesuai amalan Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

“Dzikir dan Tahlil yang biasa Abah Maulana Habib Luthfi bacakan saat berziarah ke Makam para Aulia Allah, di Makam Raden Saleh ini juga kita amalkan amalannya,” Tutur Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bogor

Patut diketahui bahwa makam Raden Saleh Syarif Bustaman beralamat di Jl. Pahlawan No.60, RT.02/RW.06, Empang, Kec. Bogor Sel., Kota Bogor, Jawa Barat 16132. Termasuk Zurriyah dari Keturunan Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib yang menikah dengan Putri tercinta Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan Ziarah Kanzus Sholawat Bogor Jum’at wage di Makam Raden Saleh dihadiri Danrem 061 Suryakencana Brigjen Ahmad Fauzi, rekan-rekan di Makorem, Camat Bogor Selatan, Danramil Bogor Selatan, Wakapolsek Bogor Selatan, Lurah Empang, Babinsa Empang, Kamtibmas Empang, Komisi Fatwa MUI Kab. Bogor KH. Athoilah, KH. Adib Mukhtar, Pengurus NU Kota Bogor, para Asatidz, Santri Al-Ghazaly, dan Pengurus serta Juru Kunci Maqbarah Raden Saleh.

“Hatur nuhun pisan kepada semua yang hadir dan mendukung terlaksananya acara Ziarah Maqbarah Jum’at Wage, semoga memberikan keberkahan serta manfa’at untuk kita semua yang hadir, harapan kita semua agar Agama ini meneduhkan dan NKRI selalu Aman, Makmur juga Damai Sepanjang Masa, Baldatun thoyyibantun Warobbun ghofur, aamiin.” Pungkas Gusduria Kota Bogor

Pewarta : Abdul Mun’im Hasan

Berita

Hadiri Ngaji Bulanan Pesma Daarusshohabah, Kiai Nafi Jelaskan Pentingnya Tasawuf

Published

on

Jakarta, JATMAN Online – Khodimut Thariqah Naqsabandiyah KH. Ahmad Nafi menjelaskan setelah tarbiyah syariat, selanjutnya tarbiyah qulub. Ilmu tasawuf, memperbaiki nafsu, membuka hijab. Orang yang sudah bersyariat, berfiqih, bertasawuf maka itulah orang yang sampai pada hakikat.

“Hakikat adalah sempurnanya iman. Yakni, dalam kitab Lathoiful Isyaroh, hidupnya kalbu bersama Allah kapanpun, dimanapun, dengan siapapun. Kita tidak hanya mencegah hawa nafsu saat ibadah, tapi saat dalam pekerjaan,” kata Kiai Nafi saat mengadiri Pengajian Bulanan di Pesantren Mahasiswa Daarusshohabah, Jalan Pemuda Asli II No. 20 RT 03/03, Rawamangun, DKI Jakarta, Kamis (14/09/2023).

Pengasuh PP Raden Rahmat Sunan Ampel Jember ini menyampaikan kalau baik dengan orang yang baik itu wajar. Kalau hati bersih, ketemu orang maksiat atau buruk atau kriminal saja selalu husnuzon.

“Gimana caranya bersih hati? Kita harus tawadlu berhadapan dengan orang maksiat. Itu diterangkan dalam kitab Nasoihul ibad, caranya lihatlah bahwa rahmat Allah mungkin diberikan pada siapapun yang dikehendaki-Nya, sekalipun manusia itu ahli maksiat. Jika dia mendapat hidayah, bisa husnul khatimah. Kita tidak bisa menjamin bisa husnul khotimah,” jelasnya.

“Bencilah pada perilakunya, jangan benci pada orangnya. Ketika kita tidak bisa tawadlu, berarti ada kesombongan dalam hati,” tambahnya.

Menurut Kiai Nafi, cita-cita mulia adalah baik di dunia dan akhirat, tercegah dari neraka, masuk surga tanpa melihat neraka, tanpa hisab. Gimana caranya? Jadilah orang-orang pilihan Allah. Jadilah orang-orang yang shalih (ibadah dan muamalah).

“Ibadah jangan jasmani saja, isi juga dengan ruhaniyah, sambung dengan Nur Nabi, yakni sambunglah dengan orang-orang yang menjadi jalan menuju Allah. Jadilah orang yang bisa menjadi sahabat terbaik bagi semua orang,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Sebarluaskan Tarekat, JATMAN Jateng dan DIY Gelar Manaqib Kubra

Published

on

Semarang, JATMAN Online – Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Idaroh Wustho Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) menggelar Manaqib Kubro di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Nyatnyono, Ungaran, Semarang, Sabtu (9/9/2023).

Manaqib Kubro, Istighosah, Bahtsul Masail, Temu Mursyid, dan Pengajian Akbar murupakan kegiatan rutin keliling 6 bulan sekali di 41 Syu’biyyah yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Manaqib Kubro ini turut dihadiri oleh perwakilan pengurus Idarah Aliyyah, pengurus Idarah Wustho Jateng dan DIY, Pengurus Syu’biyyah, para masyaikh dan habaib, serta TNI – Porli setempat dan tamu undangan lainnya.

Menurut Mudir JATMAN Jateng KH Ahmad Sa’id Lafif, Musyawarah Idaroh Wustho merupakan program JATMAN yang rutin dilakukan satu tahun dua kali.

“Program ini akan berkelanjutan terus menerus merupakan bagian Khidmah kita terhadap Thoriqoh.Musyawarah Idharoh Wustho ini bentuk komunikasi yang baik, sehingga menjalankan JATMAN Jateng berkembang pesat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,’’ katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal JATMAN Idaroh Aliyyah KH. Mashudi dalam sambutannya menyampaikan atas nama JATMAN Idaroh Aliyyah mengapresiasi kegiatan pengajian akbar dan manaqib kubro ini

“Sejak pagi sampai sekarang dengan pengajian akbar dan tadi kita mengikuti bersama-sama maulidurrasul, kami yakin bahwa ini adalah arena untuk menjadikan majelis ini majelis yang mubarak. Sepulang dari mejelis ini semuanya diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.

Kiai Mashudi menjelaskan mejelis seperti inilah yang dikemas dan dikawal oleh JATMAN menjadi salah satu ngerem datangnya kiamat.

“Tidak akan terjadi kiamat selagi masih ada orang yang wirid dzikir Allah, Allah, Allah. Itulah garapan dari JATMAN, mengistiqomahkan wirid. Jadi, barangsiapa yang diberikan kekuaran berdzikir maka yang bersangkutan akan diberi tanda-tanda kewalian,” jelasnya.

“Jadi, JATMAN itu bukan hanya diikuti oleh bapak-bapaknya saja tapi ibu-ibunya juga berthoriqoh. Polisi berthoriqoh, tantara berthoriqoh. Mari kita do’akan dengan didampingi TNI-POLRI JATMAN semakin besar. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” tambahnya.

Mudah-mudahan majelis ini, lanjutnya, menjadikan kita semakin cinta kepada Rasululah shalallahu ‘alaihi wassalam. Ketika kita berkhidmah kepada Allah maka segala sesuatu akan tunduk kepada kita.

“Itulah sebabnya JATMAN sedang mengembangkan salah satu lajnah, yaitu lajnah Wathonah (Wanita Thoriqoh an Nahdliyyah). Kemudian lajnah MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabah an Nahdliyyah),” paparnya.

“Mudah-mudahan semua program yang sudah direncanakan oleh Idarah Aliyyah berserta Idaroh Wustho, Syu’biyyah, Ghusniyyah, dan Sa’afiyyah Se-Indonesia dimudahakan Allah dan akhirnya JATMAN menjadi jam’iyyah salah satu yang bisa mengamankan Indonesia yang kita cintai ini, menjadi Indonesia semakin hebat dan maju,” ungkapnya.

Continue Reading

Berita

Gus Yaqut Ajak Umat Islam Gelar Shalat Istisqa

Published

on

By

Jakarta, JATMAN Online – Seiring dengan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.

“Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan,” kata Gus Yaqut di Jakarta, Jumat (15/09).

Ia mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa’, adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fikih mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai shalat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Shalat Istisqa pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan lewat hadis riwayat Abu Hurairah RA.

Menurut Gus Yaqut, Shalat Istisqa menjadi bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

“Memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” ujarnya.

Adapun pelaksanaan Shalat Istisqa sama dengan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua.

Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.

Khatib lalu menyampaikan khutbah sama seperti khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Khutbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Continue Reading

Facebook

Arsip

Trending