Pertanyaan: Adakah amalan agar rezeki diperlancar sesuai ajaran Islam?
Jawaban:
Saudara yang dikasihi Allah Swt. sejatinya rezeki memang sudah diatur oleh Allah SWT. Namun, sebagai manusia perlu berikhtiar menjemputnya. Terkadang ada rintangan yang mengadang saat mencari rezeki.
Jaminan kelancaran rezeki yang terdapat di dalam al- Quran adalah sikap takwa kita.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
“Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu” (Q.S. ath-Thalaq : 2).
Baca Juga: Apa Hukumnya Pindah Thariqah?
Di dalam ayat lain, al-Quran mengatakan:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. al-Nahl : 97).
Tidak sedikit pakar tafsir yang mengartikan kehidupan yang baik (hayah thayyibah) pada ayat ini ialah sebagai rezeki dan kebahagiaan dunia. Pesan moral ayat ini yaitu jika kita ingin dimudahkan rezeki, berimanlah dan bekerjalah dengan sungguh-sungguh.
Dalam suatu hadis juga disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda;
عن أبي هُريرة قَالَ: قالَ رَسُول اللَّه ﷺ: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu mendoa: Ya Allah! Berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya. Dan yang satu lagi berkata: Ya Allah! Musnahkanlah kepada orang yang menahan hartanya (si bakhil).” (HR Muttafaq Alaih dari Abu Hurairah RA).
Pesan moral hadis ini yaitu banyak-banyaklah berinfaq agar banyak mendapat ganti dari Allah Swt.
Baca juga: Esensi Doa dan Urgensinya bagi Ahli Makrifat
Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya memberikan sebuah ijazah amalan doa kepada umat Islam agar rezekinya diperlancar yang dikutip lembagadakwahpbnu dari .
Tentu doa ini merupakan sebuah ikhtiar seorang hamba kepada Allah Swt. Perlunya niat yang tulus, hati yang bersih, dan usaha yang sungguh-sungguh merupakan sebuah keharusan dalam berdoa. Berikut ini panduan dari ijazah yang diberikan.
Doa ini dibaca setiap sehabis sholat 5 waktu, sebanyak tiga kali agar lebih segera terkabul.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghlabatid dayni wa qahrir rijaal. (3 x)
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang dan paksaan orang-orang.”
Lanjutkan dengan wirid setiap usai sholat sunnah 2 rakaat sebelum sholat fardhu subuh….
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Subhanallah Wa Bihamdi, Subhanallah Al-Azhim, Astagfirullah. (100 X)
Baca juga: BNPT dan DMI Siap Cegah Radikalisme di Rumah Ibadah
Artinya:
“Maha Suci Allah dengan segala puji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, aku memohon ampunan-Mu.”
Pegang dada sebelah kiri (jantung) dengan tangan kanan sambil membaca
ﻳﺎ ﻓَﺘَّﺎﺡ ﻳﺎ ﺭَﺯَّﺍﻕ
Yaa Fattah Yaa Razzaq (70 X)
Artinya: “Yang Maha Pembuka, Yang Maha Pemberi Rezeki.”
Perbanyaklah berdoa dan maksimalkan ikhtiar, Allah Swt. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Wallahu A’lam.